Bendungan Sepaku Semoi di IKN Nusantara Bisa Jadi Objek Wisata

PENAJAM, iNews.id -  Bendungan Sepaku Semoi yang dibangun di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur berpotensi menjadi objek wisata. Bendungan itu merupakan infrastruktur pendukung Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia.

Kepala Satuan Tugas Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi Badan Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Zulaidi mengatakan, bendungan itu fungsi utamanya untuk pemenuhan air baku. Namun, tidak menutup kemungkinan bendungan itu juga berpotensi jadi objek wisata.

Baca Juga

Presiden Jokowi Bertemu Menlu China Qin Gang, Bahas Proyek Kereta Cepat hingga IKN

Ada kawasan bersifat umum yang dibuat di area bendungan. Di antaranya pintu gerbang utama, kawasan pohon kehidupan, serta aviari (bangunan kandang berukuran besar) dan lainnya. Kandang berukuran besar tersebut bakal dihuni sejumlah fauna endemik atau hewan yang hidup di Kalimantan Timur, seperti burung enggang dan bekantan.

Kemudian sekitar 30 persen dari 378 hektare luas areal Bendungan Sepaku Semoi dijadikan RTH (ruang terbuka hijau) dengan ditanami pohon peneduh dan pohon produktif (buah-buahan). Pohon peneduh yang bakal ditanam, seperti trembesi, bambu, dan lainnya, sedangkan pohon buah-buahan di antaranya nangka, cempedak, avokad, rambutan serta durian.

Baca Juga

Progres Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi sebagai Pasokan Air IKN Nusantara

"Dua kawasan bersifat umum di areal bendungan itu bisa dijadikan untuk kebutuhan kunjungan wisata," ujarnya.

Kemajuan pembangunan infrastruktur pendukung ibu kota negara Indonesia baru tersebut sampai saat ini mencapai 84,4 persen. Pengerjaan pembangunan konstruksi atau tubuh bendungan ditargetkan selesai pada April 2023, dan pengisian air bendungan bakal dilakukan pada Mei-Juni 2023.

Baca Juga

Suasana Pembangunan Kantor Kementerian Koordinator di IKN Nusantara

Bendungan Sepaku Semoi yang memiliki daya tampung sekitar 10 juta meter kubik dengan debit air Sungai Tengin Baru sekira 2.500 liter per detik itu, juga dijadikan konversi Daerah Aliran Sungai Tengin Baru di Kecamatan Sepaku.

Editor: Nani Suherni