"Sehingga, secara ekonomi jika permintaan menurun maka harganya mengalami penurunan. Penutupan pabrik ini disebabkan oleh permintaan luar negeri yang menurun juga terhadap konsumsi kelapa sawit, khususnya di China dan India," jelasnya.
Ditambahkan, kenaikan harga sawit bisa terjadi pada 2 bulan mendatang dengan dua asumsi. Asumsi pertama, konsumsi minyak goreng kembali normal baik itu dalam negeri ataupun luar negeri.
“China dan India sebagai konsumen terbesar minyak goreng dari Indonesia," ujarnya.
Kemudian, sambungnya, adanya kebijakan pemerintah yang mengeluarkan subsidi terhadap minyak goreng sehingga harganya kembali normal Rp14.000 dan pabrik beroperasi kembali sehingga permintaan kembali menjadi normal. Dengan begitu, harga sawit juga akan naik.(*)
Editor : Febrian Putra
pengamat ekonomi universitas mulawarman penyebab sawit turun faktor global permintaan pabrik turun idul adha
Artikel Terkait