Prosesi Pengisian Kendi Nusantara saat Jokowi Kemah, Kaltim Ambil Air & Tanah dari Kutai Lama
 
                 
             
                SAMARINDA, iNews.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berkemah di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada tanggal 13 hingga 14 Maret 2022. Pada acara kemah tersebut, akan ada prosesi pengisian Kendi Nusantara di lokasi IKN.
Gubernur yang hadir dalam acara kemah tersebut diharuskan membawa tanah dan air dari daerah masing-masing.
 
                                    Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berencana akan mengambil air dan tanah di Kutai Lama Kecamatan Anggana Kutai Kartanegara.
Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Prov Kaltim HM Syafranuddin menjelaskan sesuai pesan Protokol Istana, semua air dan tanah yang dibawa harus memiliki ceritanya.
 
                                    “Nanti air dan tanah itu akan dimasukan dalam tempat bernama Nusantara, air dan tanah itu akan diserahkan ke Pak Gubernur untuk dimasukan ke dalam tempat bernama Nusantara itu,” katanya, Kamis (10/3/2022).
Dia menjelaskan dalam catatan sejarah Kutai Lama menjadi pusat Kerajaan Kutai Kertanegara selama empat abad sebelum berpindah ke Jembayan dan terakhir di Tenggarong.
“Kutai Lama merupakan tonggak awal berdirinya Kerajaan Kutai Kartanegara yang didirikan oleh Batara Agung Dewa Sakti pada sekitar Abad ke-14,” tuturnya.
Selain itu, Kesultanan Kutai Kartanegara, sebelum melakukan Erau terlebih dulu mengambil air dari Sungai Kutai Lama. Kemudian dibawa ke Keraton untuk digunakan dalam berbagai prosesi Erau.
“Ritual Ngalak Air mengandung pesan filosofis agar selalu mengingat asal-muasal nenek moyang dan mempertahankan kearifan leluhur yang diwariskan. Meski Ibu Kota Kesultanan Kutai berpindah ke Tenggarong. Namun keluarga Kesultanan Kutai tetap menganggap Kutai Lama sebagai kampung halaman dan asal-usul nenek moyang mereka,” jelasnya.
Dia mengatakan demi melancarkan rencana pengambilan air dan tanah di Kutai Lama ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemkab Kutai Kartanegara.
Selain itu juga akan segera melakukan koordinasi dengan Kesultanan Kutai Kartanegara, Camat serta Kepala Desa Kutai Lama.
“Biasanya untuk mengambil air Tuli ini, dibawa kelengkapan ritual seperti beras wija kuning, wijen hitam yang dicampur dupa, air tepong tawar, arang yang membara, kembang, dan beberapa butir telur. Namun untuk kegiatan IKN, ini bisa disederhanakan namun tidak mengurangi maknanya,” tuturnya.
Editor: Dita Angga Rusiana
 
                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                     
                                 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                