get app
inews
Aa Text
Read Next : Makam Pelajar di Samarinda Dibongkar, Polisi Selidiki Dugaan Kematian Tak Wajar

Penutupan Erau Adat 2025, Bupati Kukar: Air Belimbur Simbol Syukur dan Kemakmuran

Minggu, 28 September 2025 - 17:17:00 WIB
Penutupan Erau Adat 2025, Bupati Kukar: Air Belimbur Simbol Syukur dan Kemakmuran
Wakil Bupati Kutai Kartanegara Rendi Solihin, Wakil Gubernur Kalimantan Timur Seno Aji, dan Bupati Kukar Aulia Rahman Basri saat mengikuti prosesi Belimbur dalam rangkaian penutupan Festival Erau Adat Kutai 2025. (Foto: iNews/Dzulfikar Ash)

TENGGARONG, iNews.idFestival Erau Adat Kutai 2025 resmi ditutup dengan prosesi sakral Ulur Naga dan Belimbur di Tenggarong, Minggu (28/9/2025). Ribuan warga larut dalam suasana khidmat saat perahu naga ditarik perlahan ke perairan Sungai Mahakam, diiringi doa dan tabuhan musik khas.

Dua replika naga Erau dibawa menggunakan kapal menyusuri Sungai Mahakam dari Tenggarong menuju Kutai Lama. Setibanya di sana, keduanya dilarung atau dilemparkan ke sungai sebagai bagian dari ritual puncak “Mengulur Naga”. Prosesi agung ini menjadi penanda berakhirnya seluruh rangkaian festival adat yang telah berlangsung selama sepekan penuh.

Tradisi Belimbur yang digelar di halaman Museum Mulawarman semakin menambah semarak penutupan Erau. Percikan air suci yang diambil dari Kutai Lama tempat berdirinya Kerajaan Kutai menjadi simbol persaudaraan, kesucian, dan kehidupan. Anak-anak berlarian penuh tawa, sementara para tetua tersenyum syukur, seolah meneguhkan ikatan lintas generasi.

Prosesi Belimbur diawali dengan percikan air oleh Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Aji Muhammad Arifin sebagai penanda resmi dimulainya tradisi tersebut dalam rangkaian adat Erau. Dari halaman museum, tradisi ini kemudian menjalar ke seluruh penjuru.

Sepanjang jalan utama di Tenggarong dipenuhi warga yang saling memercikkan air dengan suka cita. Suasana serupa juga terasa hingga ke Kota Samarinda dan berlanjut ke Kutai Lama, Kecamatan Anggana, menjadikan Belimbur sebagai pesta air rakyat yang menyatukan masyarakat lintas wilayah.

Bupati Kutai Kartanegara, Aulia Rahman Basri menegaskan makna spiritual di balik tradisi tersebut.

“Air belimbur ini bukan sekadar percikan, tapi penegas bahwa kita mensyukuri anugerah Allah SWT. Dari kesakralan, kesucian, kesyukuran, dan kesabaran inilah jalan kemakmuran Kukar akan terhampar,” ujarnya.

Penutupan Erau 2025 semakin istimewa karena bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Tenggarong ke-243. Dalam momen ini, Aulia mengajak masyarakat menjadikan Tenggarong bukan hanya pusat pemerintahan, melainkan juga etalase budaya dan peradaban.

Editor: Rizqa Leony Putri

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut