Misteri Tangkalaluk, Ular Raksasa Penunggu Hutan Kalimantan Paling Ditakuti Masyarakat Dayak
Rabu, 24 Agustus 2022 - 13:34:00 WIB
Reza Rizki Saputra
Raja piton besar biasanya memakan mamalia dan burung, dengan ukuran sebesar rusa dan babi. Mereka akan menelan makanannya secara utuh. Satu kali melakukan makan besar, mereka dapat berpuasa selama beberapa bulan. Reproduksi Python Reticulatus betina dengan cara bertelur. Telur yang mereka hasilkan bisa mencapai hingga 40 butir. Kemudian mereka akan menjaga dan mengerami telur tersebut sampai mereka menetas beberapa bulan kemudian.
Ular Tangkalaluk, hingga detik ini, belum dapat diketahui secara pasti apakah keberadaannya memang ada. Ceritanya terus berkembang dan diwariskan secara turun temurun sehingga sosok Tangkalaluk akan tetap menjadi misteri.
Editor: Nani Suherni
Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari!
Follow
Artikel Terkait
Regional
8 bulan lalu
Ular Piton 7 Meter Mangsa Sapi di Buton Selatan, Pemiliknya Emosi Langsung Dipotong
Jatim
11 bulan lalu
6 Tempat Wisata di Jember, Nomor 3 Legenda Ular Raksasa
Sumut
1 tahun lalu
Viral Penangkapan Ular Piton Raksasa 11 Meter di Asahan, Ukurannya Bikin Ngeri
Kaltim
2 tahun lalu
Jokowi Ucap Salam Suku Dayak Adil Ka Talino Bacuramin Ka Saruga Basengat Ka Jubata, Ini Artinya
Kalteng
2 tahun lalu
Pasukan Merah Suku Dayak Tewas Ditembak saat Demo di Seruyan, Panglima Jilah Kecam Aksi Pelaku
Regional
2 tahun lalu
Suku Dayak Datang ke Jambi Ingin Temui Suku Anak Dalam, Ada Apa?
Berita Terkini
Kaltim
2 hari lalu
Makam Pelajar di Samarinda Dibongkar, Polisi Selidiki Dugaan Kematian Tak Wajar
Kaltim
6 hari lalu
Brutal! Pria di Kutai Kartanegara Aniaya Kekasih Pakai Mandau karena Cemburu
Kaltim
6 hari lalu
Isak Tangis Iringi Pemakaman 6 Jenazah Bocah Tenggelam di Kubangan Balikpapan
Kaltim
6 hari lalu
Tragis! 6 Bocah Ditemukan Tewas Tenggelam di Waduk Batu Ampar Balikpapan
Kaltim
11 hari lalu
COP30, Menteri Hanif Tegaskan Perdagangan Karbon Harus Sejahterakan Desa
Kaltim
12 hari lalu
Kondisi Terkini Bocah di Kutai Timur Setelah Lepas dari Mulut Buaya