Gubernur Kaltim Sebut Harusnya 40 Persen Hasil Penjualan Batu Bara untuk Daerah
Rabu, 13 April 2022 - 11:35:00 WIB
Dita Angga
Dia menyarankan agar negara segera memperbaiki sistem bagi hasil tersebut. Dia lantas membandingkan dengan bagi hasil minyak dan gas.
Menurutnya tambang minyak dan gas tidak merusak lingkungan secara langsung, karena pengeboran berada di kedalaman darat maupun di laut. Namun bagi hasil ke daerah jauh lebih besar migas.
Selain itu dia juga menginngatkan pentingnya payung hukum yang jelas bagi pemerintah daerah untuk pengawasan tambang.
"Itu tambang yang legal. Belum lagi tambang ilegal. Sudah kita tidak dapat apa-apa, daerah rugi, negara rugi tidak ada wibawa, infrastruktur jalan dan lingkungan kita pun hancur. Jadi makin ndak keruan-keruan ruginya," tuturnya.
Editor: Dita Angga Rusiana
Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari!
Follow
Artikel Terkait
Kaltim
6 hari lalu
Brutal! Pemuda di Kukar Aniaya Pacar gegara Cemburu, Dihajar dan Diinjak
Regional
6 hari lalu
Sindikat Penipuan dan Penggelapan Truk Batu Bara di Jambi, 2 Orang Ditangkap 1 Diburu
Kaltim
2 bulan lalu
Terjaring Operasi Petugas, 7 Truk Bermuatan Batu Bara Ilegal Dibawa ke Polda Kaltim
Kaltim
2 bulan lalu
7 Truk Disita terkait Tambang Batu Bara Ilegal di Kawasan IKN
Kalsel
5 bulan lalu
Tabrakan dengan Tongkang di Perairan Barito, KM Dharma Kartika II Robek di Lambung
Kalsel
5 bulan lalu
Menegangkan! Detik-Detik KM Dharma Kartika II Tabrakan dengan Tongkang Terekam Kamera
Berita Terkini
Kaltim
2 hari lalu
Pegawai PT Pos Balikpapan Jadi Korban Perampokan, Kepala Dibacok
Kaltim
3 hari lalu
Hasil Timnas Indonesia vs Myanmar, Menang 3-1 Garuda Muda Tersingkir dari SEA Games 2025
Kaltim
5 hari lalu
10 Menu Simpel Sayur dan Buah untuk di Rumah dengan Belanja Grocery Online di BlibliFresh!
Kaltim
6 hari lalu
Brutal! Pemuda di Kukar Aniaya Pacar gegara Cemburu, Dihajar dan Diinjak
Kaltim
10 hari lalu
Ditargetkan Beroperasi Komersial 2026, Bandara VVIP IKN Tunggu Perpres
Kaltim
12 hari lalu
Polda Kaltara Tetapkan 6 Tersangka Korupsi Kredit Fiktif, Kerugian Negara Rp208 Miliar