Gandeng Pihak Swasta, Distransnaker Kukar Sukses Gelar Pelatihan Operator Alat Berat

KUTAI KARTANEGARA, iNews.id - Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Distransnaker) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggandeng PT BISA Ruang Nuswantara (BIRU) dan PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) dalam kegiatan Pelatihan Operator Alat Berat Batch 2. Pelatihan ini sebagai bagian dari upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Asisten I Setdakab Kukar yang juga selaku Plt Kepala Distransnaker Kukar, Akhmad Taufik Hidayat menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian penting dalam upaya menyukseskan misi kedua Bupati Kutai Kartanegara, yaitu mewujudkan pemerataan pelayanan di bidang kesehatan, pendidikan, sosial budaya, dan ketenagakerjaan.

Baca Juga

Bupati Kukar Resmikan Jembatan Sungai Jongkang, Buka Akses ke Pusat Logistik Kaltim

"Program ini juga sejalan dengan visi Kukar Idaman, khususnya dalam misi Etam Sejahtera, serta mendukung implementasi program Kukar Siap Kerja," ucapnya.

Dia menambahkan, kegiatan ini mampu membangun kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah, dunia usaha, dan lembaga penyelenggara pelatihan, khususnya yang bergerak di bidang pertambangan.

Baca Juga

Jongkang Disiapkan Jadi Kawasan Kota Baru, Pusat Perdagangan dan Industri Kukar

"Alhamdulillah, sinergi ini telah terwujud dengan baik, terutama melalui dukungan dari PT BUMA, perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, yang telah memberikan kesempatan bagi tenaga kerja lokal untuk mengikuti pelatihan dan memperoleh pekerjaan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Distransnaker Kukar, Lukman menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan kali ini dipusatkan dan dilaksanakan oleh PT Biru, sebagai lembaga pelatihan. Fokus pelatihan diarahkan pada sektor pertambangan, yang sebagian besar kegiatan praktiknya akan dilakukan di lokasi PT BUMA, selaku kontraktor utama.

Dia mengungkapkan, tahun ini jumlah peserta yang mengikuti pelatihan sebanyak 30 orang, sekitar 80 hingga 90 persen berasal dari wilayah lingkar tambang seperti Kecamatan Tabang dan Kembang Janggut.

"Secara rinci, terdapat 25 orang peserta dari wilayah lingkar tambang, sedangkan 5 orang lainnya berasal dari perwakilan berbagai kecamatan yang dipilih melalui proses seleksi," katanya.

Lukman menyampaikan, program pelatihan ini berlangsung selama 12 bulan, dengan total biaya pelaksanaan program mencapai sekitar Rp6 miliar, dengan skema cost sharing antara pihak perusahaan dan pemerintah daerah. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp5 miliar ditanggung oleh PT BUMA dan sekitar Rp800 juta bersumber dari anggaran perubahan Distransnaker Kukar tahun 2024.

"Kami menilai program pelatihan ini memiliki manfaat yang sangat besar. Harapannya, pelatihan yang diselenggarakan tidak hanya berhenti pada tahap pembelajaran, tetapi juga berlanjut hingga pada penempatan kerja bagi para peserta," tuturnya.

Lebih lanjut, Lukman mengatakan PT BUMA telah menunjukkan komitmennya dengan memastikan bahwa hasil pelatihan akan diikuti dengan kesempatan kerja nyata bagi peserta.

Dia juga menjelaskan, melalui program ini pemerintah daerah berupaya mengembangkan potensi sumber daya manusia, terutama dari kalangan prasejahtera dan pencari kerja.

"Sebagai contoh, dari lima peserta yang diusulkan langsung oleh dinas, seluruhnya berasal dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), artinya mereka adalah masyarakat berpenghasilan rendah dan belum memiliki pekerjaan tetap," ujar Lukman.

Dia berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut. Jika memungkinkan, pada awal 2026 akan dilaksanakan batch ketiga bersama PT Biru dan PT BUMA. Namun demikian, pelatihan tidak hanya difokuskan pada sektor pertambangan saja, melainkan juga diperluas ke sektor pertanian dan perkebunan, sesuai dengan arah kebijakan pembangunan daerah yang telah disampaikan oleh Bupati Kutai Kartanegara. 

Editor: Anindita Trinoviana