Abah Suhendri, Kakek yang Viral Tolak Hutan Mininya Dibeli Rp10 Miliar Tutup Usia

KUTAI, iNews.id - Abah Suhendri yang sempat viral menolak hutannya dibeli seharga Rp10 miliar tutup usia, Rabu (2/3/2022). Dia mengembuskan napas terakhir di rumahnya, Jalan Pesut Kelurahan Bukit Biru, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur dalam usia 81 tahun.

Cucu dari Abah Suhendri, Ani Lusiyani mengatakan, almarhum sejak 6 Oktober 2021 sudah opname di Rumah Sakit AM Parkesit.

Baca Juga

Kabar Duka, Penyanyi Dangdut Senior Yus Yunus Meninggal Dunia

"Pertamanya ngeluh sakit perut. Sering sakit perut dikirain itu maag, dia tidak mau dibawa ke rumah sakit. Akhirnya dibawa ke Puskesmas sama bapak baru dirujuk ke rumah sakit sama kami, setelah itu di-opname," ujarnya Rabu (2/3/2022).

Sempat dirawat opname selama seminggu lebih, almarhum yang merupakan kelahiran Sukabumi, Jawa Barat ini mengalami kekurangan darah.

Baca Juga

Kabar Duka, Nakes Wisma Atlet Kemayoran Meninggal Dunia

"Pertama sebelum operasi masih sehat aja, cuma memang kesempatan hidupnya (kanker) itu kecil kalau habis sembuh itu, tidak habis bersih," katanya.

Hasil diagnosa dokter rumah sakit, Abah Suhendri ternyata mengidap kanker usus. Usai dirawat sebulan pada November, kesehatan Abah Suhendri pulih lalu pulang dan keluarga merawat di rumah.

Baca Juga

Kabar Duka, Prof Lako Guru Besar Fakultas Ekonomi Unika Meninggal Dunia karena Sakit

"Beliau pengen di rumahnya aja. Kami yang nurutin bolak-balik aja ke rumah," ucapnya.

Baca Juga

Kabar Duka Ayahanda Dinda Kanya Dewi Meninggal Dunia

Menurutnya pada Rabu pagi saat diperiksa, ternyata Abah sudah meninggal dunia. 

Ani Lusiyani cucu dari Abah Suhendri menceritakan sosok kakeknya sebagao orang yang tegas dan disiplin.

Baca Juga

Kabar Duka, Panut Pengamat Gunung Merapi Meninggal Dunia

"Dia ajarkan tidak boleh sombong dan ngajarin banyak hal," katanya.

Terkait hutan mini seluasn 3 hektare dengan 50 jenis kayu yang tumbuh di kawasan Jalan Pesut Kelurahan Bukit Biru, nantinya akan dikelola keluarga dan teman dekat almarhum berkebangsaan Jepang bernama Takeshi.

"Sama almarhum kan tidak boleh dijual, jadi dikelola aja nanti hasilnya kami bayar pajak patungan buat tempat ini. Wasiat beliau tidak boleh dijual apa pun itu. Kalau mau dikelola atau usaha apa aja silahkan untuk anak cucunya," ucapnya.

Diketahui, Hutan Mini Abah Suhendri berjarak 1 kilometer dari pusat Kabupaten Kutai Kartanegara. Lokasi ini masih lestari dengan berbagai jenis pohon kayu dan tanaman di Hutan Argoforestri yang dirintis almarhum sejak 1980. Bahkan hutan mini pernah dikunjungi peneliti dari 20 negara.

Editor: Donald Karouw