5 Keutamaan Ibadah di Zaman Fitnah, Yuk Sibukkan Diri dengan Amalan Saleh
JAKARTA, iNews.id - Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk istikamah dalam beribadah terutama di zaman penuh fitnah. Lantas, apa keutamaan ibadah di zaman fitnah?
Fitnah menjadi tema yang menarik untuk dikaji mengingat banyaknya bencana-bencana atau musibah-musibah yang terjadi di berbagai negara termasuk di Indonesia.
Dalam Al Quran, fitnah termasuk istilah untuk merujuk sesuatu yang tidak disenangi, selain bala, musibah dan azab.
Quraish Shihab dalam Tafsir Al Misbah sebagaimana dilansir dari lama iainponorogo menjelaskan, kata fitnah berasal dari kata fatana yang bermakna dasar membakar logam emas atau perak untuk mengetahui kemurniannya. Kata ini dalam Al Quran terulang sebanyak 60 kali dengan aneka macam arti, sesuai dengan konteks ayatnya, 30 diantaranya menggunakan kata fitnah.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, fitnah diartikan sebagai perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran dengan maksud untuk menjelakkan orang lain.
Namun, dalam istilah Al Quran, fitnah memiliki beragam makna di antaranya kekacauan, pembunuhan, pemerkosaan, cobaan, peperangan, ujian dan bencana. Fitnah dalam artian positif dalam Al Quran digambarkan dengan anak, harta, perempuan dan tahta.
Karena itu, Muslim patut mewaspadai fitnah akhir zaman dengan tetap istikamah menjalankan ibadah sebagaimana yang pernah disabdakan Rasulullah SAW.
الْعِبَادَةُ فِي الْهَرْجِ كَهِجْرَةٍ إِلَيَّ
Latin: Al'ibadatu fil harji kahijratin ilayya
Artinya: Beribadah pada masa-masa fitnah, pahalanya laksana berhijrah kepadaku. (H.R. Muslim dalam shohihnya, Jilid: 4/2268 dan Tirmidzi dalam sunannya, Jilid: 4/489).
Yang dimaksud haraj dalam hadits di atas adalah fitnah, godaan, ujian dan ketidakjelasan urusan manusia antara yang berpahala dan yang menimbulkan dosa.
Dilansir dari laman darularifinjambi.ponpes, dewasa ini fitnah atau godaan ada di mana-mana, seperti fitnah televisi, medsos, berita hoaks, banyaknya tempat hiburan dan kemaksiatan, yang kesemuanya menjadi godaan bagi manusia untuk berbuat kemaksiatan dan meninggalkan aktivitas ibadah.
Dengan banyaknya godaan tersebut, beribadah pada masa sekarang pahalanya besar sekali, yaitu laksana pahala hijrah kepada Rasulullah.
Lantas, apa saja keutamaan ibadah di zaman yang penuh fitnah sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas?
Editor: Kastolani Marzuki