Oleh sebab itu, pihak swalayan wajib bertanggung jawab atas peristiwa ini dan antrean minyak gorek yang tidak kondisional.
"Saya minta agar swalayan bertanggung jawab mengurusi persoalan ini, dan pelajaran untuk swalayan serta semua pasar modern untuk mencari metodologi yang aman agar tidak menimbulkan kerumunan dan tidak lagi melanjutkan cara ini," ujar Andi Harun.
Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa nahas itu tepatnya terjadi saat korban sedang mengantre pembelian minyak goreng di sebuah swalayan di Samarinda pada Minggu (13/3).
Saat sedang mengantre, korban sempat tiba-tiba jatuh pingsan dan segera dilarikan ke RSUD AW Sjahranie untuk menjalani perawatan intensif.
Dua hari dalam masa perawatan, korban yang diketahui mengidap penyakit asma itu dinyatakan meninggal dunia oleh pihak medis pada Selasa (15/3).
Jenazah telah dipulangkan ke rumah duka, Jalan Pangeran Suryanata, Kecamatan Samarinda Ulu untuk dimakamkan.
Editor : Ahmad Antoni
Wali Kota Samarinda Andi Harun antre minyak goreng ibu rumah tangga kalimantan timur minyak goreng
Artikel Terkait