Dia mengatakan korban sudah lama menderita penyakit asma. Menurutnya sejak awal menikah tahun 2000, korban telah berulang kali menjalani pengobatan.
“Korban pun segera ke rumah sakit. Tetapi ditengah perjalanan, korban meninggal dunia,” bebernya.
Dari pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan visum terhadap jenazah korban dan telah dibuatkan surat pernyataan tidak keberatan.
Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya.
Sementara itu, suami korban, Budianto, yang juga ikut dalam konferensi pers tersebut, meneteskan air mata. Dia mengaku sedih dengan pemberitaan istrinya meninggal akibat mengantre minyak goreng.
“Kami sekeluarga sedih sekali, jika kematian istri saya dikaitkan dengan antrean minyak goreng,” bebernya.
Budianto menambahkan, hal itu ditakutkan dapat memengaruhi mental anaknya.
“Istri saya memang memiliki riwayat penyakit asma. Tidak mungkin dia mau ikut berdesakkan apalagi ikut minyak goreng seperti itu. Memang sudah biasa dia jalan pagi untuk mencari sarapan,” tuturnya.
Dia berharap, kematian istrinya tidak dikait-kaitkan dengan mengantre minyak goreng. Pasalnya, dirinya merasa hal tersebut dapat membuat pengaruh buruk bagi keluarganya.
Editor : Dita Angga Rusiana
Artikel Terkait