Hadirin Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah
Allah Maha Besar telah memberikan sebuah pelajaran, dan pada hari yang mulia ini marilah kita ambil pelajaran dari kisah suci tersebut. Pertama, bahwa Allahlah Tuhan Yang Maha Agung, Penguasa dan Pemilik alam ini. Sedangkan kita manusia adalah hamba Allah Swt, yang sangat kecil di hadapan-Nya. Karena itu, sudah selayaknya kita taat dan patuh kepadanya, serta siap melaksanakan perintah Allah SWT, dan mampu mengorbankan kepentingan sendiri, meskipun itu yang kita cintai.
Allah SWT Berfirman:
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتّٰى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَ ۗوَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ
Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui. (QS. Ali Imron: 92)
Dalam ayat di atas ditegaskan bahwa, seseorang belum mencapai tingkat pengabdian yang tinggi, sehingga ia mampu menginfakkan miliknya yang disenanginya.
Kedua, untuk menjadi orang yang patuh dan taat kepada Allah Swt, atau untuk melaksanakan perintah Allah Swt, tentu banyak godaan dan gangguan, setan akan membisik-bisikkan dalam hati kita sehingga menjadi waswas dan ragu-ragu.
Bulan Dzulhijjah ini mengingatkan kita agar jangan sampai kita kalah terus, sebaliknya kita harus mampu menang sebagaimana Nabi Ibrahim AS dan keluarganya.
Ketiga, kita perlu terus berupaya untuk menjadikan keluarga kita sebagaimana keluarga Nabi Ibrahim As.
Demikian teks Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah tentang Meneladani Nabi Ibrahim lewat Ibadah Kurban.
Wallahu A'lam
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait