Ribuan umat Islam melaksanakan shalat Jumat di Masjid Istiqlal. (Foto: Ant)

JAKARTA, iNews.id - Teks khutbah Jumat setelah Idul Adha di Bulan Dzulhijjah ini mengangkat tema melanjutkan spirit kurban
Sejarah kurban tidak lepas dari kepatuhan Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail alaihisalam (as) melaksanakan perintah Allah SWT. Melalui pengorbanan Nabi Ibrahim tersebut kemudian disyariatkan ibadah kurban bagi umat Islam.

Ibadah Qurban kemudian diwarisi Nabi Muhammad SAW. Karena itu, umat Islam harus selalu meneladani Rasulullah dan menjalankan seluruh sunnahnya agar mendapat banyak keutamaan kelak di akhirat. 

Ibadah kurban juga merupakan salah satu bentuk ketakwaan. Dalam Alquran, Surat Al Hajj ayat 37, Allah SWT berfirman, bahwa sesungguhnya telah disyariatkan bagi kalian menyembelih hewan-hewan ternak itu sebagai kurban agar kalian menyebut nama-Nya saat menyembelihnya. Karena sesungguhnya Dialah Yang Maha Pencipta lagi Maha Pemberi Rezeki, tiada sesuatu pun dari daging atau darah hewan-hewan kurban itu yang dapat mencapai rida Allah.

Berikut ini contoh teks khutbah tentang refleksi spirit qurban ditulis Prof Dr Rusdiana dilansir dari laman uinsgd.

Teks Khutbah Jumat Setelah Idul Adha 

الحمد لله الذي جعل هذا اليوم عيدا للمسلمين وجعل عبادة الحج وعيد الأضحى من شعائر الله وإحيائَها من تقوى القلوب
أشهد أن لا إله إلاالله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله المبعوث رحمة للعالمين بشيرا ونذيرا وداعيا إلى الله وسراجا منيرا
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى أله وأصحابه أجمعين
أما بعد… فيا عباد الله أوصيكم وإياي بتقوى الله، فقد فاز المتقون
قال الله تعالى بعد أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمن الرحيم: ذَلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ (الحج/22: 32) صدق الله العظيم
 
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,

Jumat ini cukup istimewa karena umat Islam telah memasuki bulan Dzulhijjah. Karenanya marilah kita terus berusaha memupuk rasa iman dan takwa kepada Allah SWT. Cara menguatkan dan meningkatkan takwa kita kepada Allah dengan berjuang sekuat tenaga untuk mematuhi segala perintah dan menjauhi sejauh-jauhnya larangan Allah SWT.

Empat hari yang lalu Allah SWT mempertemukan kita dengan Idul Adha; disebut pula yaumun nahar, Hari Raya Kurban. Lalu hari ini kita dipertemukan-Nya dengan hari raya pekanan; yaumul Jum’ah, yang juga disebut sayyidul ayyam. Maka sudah sepatutnya kita bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat-nikmat itu.

Sungguh, tanpa hidayah dari Allah, kita takkan berada di jalan lurus ini; jalan keselamatan, jalan kebahagiaan, jalan kemenangan; dinul Islam. Tanpa rahmat dan nikmat-Nya, kita tak mungkin mampu beramal dalam dua hari raya itu. Maka, syukur sudah seharusnya terwujud dengan memanfaatkan nikmat Allah untuk mentaati-Nya.

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,

Kurban atau adhiyah bermula sejak zaman Nabi Ibrahim yang diperintah Allah SWT melalui mimpinya untuk menyembelih putra kesayangan sekaligus satu-satunya saat itu; Ismail. Ketaatan Ismail dan keteguhan Ibrahim telah terbukti dengan kesungguhan menjalankan perintah Allah itu, meskipun secara manusiawi pasti sangat berat di hati.

Maka di saat leher Ismail telah siap, seketika itu Allah menggantinya dengan seekor domba. Seperti itulah kemudian umat Islam disyariatkan untuk menyembelih hewan qurban.

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ

Artinya: Sesungguhnya, Kami telah memberimu nikmat yang banyak. Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berqurbanlah. (QS. Al-Kautsar : 1-2)

وَالْبُدْنَ جَعَلْنٰهَا لَكُمْ مِّنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِ لَكُمْ فِيْهَا خَيْرٌۖ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلَيْهَا

Artiinya: Dan unta-unta itu Kami jadikan untukmu bagian dari syiar agama Allah, kamu banyak memperoleh kebaikan padanya. Maka sebutlah nama Allah (ketika kamu akan menyembelihnya)… (QS. Al-Hajj : 36).


Editor : Kastolani Marzuki

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network