Peraih Bintang Mahaputra Utama ini melanjutkan, seseorang yang dapat melihat, mendengar, ataupun berbicara menilai hal tersebut biasa saja. Bandingkan bila nikmat itu dirasakan orang yang buta, bisu, ataupun tuli.
“Mereka yang tak punya kenikmatan melihat, berbicara, dan mendengar, akan sanggup memberikan semua harta untuk mendapat nikmat tersebut,” imbuhnya.
TGB mengingatkan kepada pengurus FKM-NTB dan KKBD yang berasal dari Lombok, Sumbawa dan Mbojo mengingat falsafah yang ada di daerah masing-masing.
Dari Bima ada motto maja labo daho yang artinya malu melakukan hal yang tak membawa manfaat. Dompu dengan motto nggahi rawi pahu, berkata dan berbuat ada buktinya. Sementara Motto Sumbawa, Sabalong Samalewa, membangun secara seimbang.
“Dan tatas tuhu trasna, arif bijaksana, ulet, dan memiliki budi pekerti luhur,” tutup Cucu Pahlawan Nasional TGKH M Zainuddin Abdul Madjid ini.(*)
Editor : Febrian Putra
perang Rusia-Ukraina kerukunan Kabupaten Berau bumi segah tuan guru bajang tuan guru bajang (tgb) tgb pesan tgb
Artikel Terkait