“Dia bilang, kalau saya tahu betapa miskinnya kalian. Saya tak akan meminta biaya sewa kos, dikira (pemilik kos) di dalam kaleng itu serutan kayu kering,” ucapnya.
“Teman saya Tuan Guru Huda kemudian bilang. Itu daging, bukan serutan kayu, seketika orang Mesir bingung melihat daging yang sudah ditumbuk kering,” sambungnya.
TGB menyebut, orang di Mesir biasa makan satu kilogram daging hanya menjadi dua atau empat potong. Melihat daging sudah dihancurkan kecil-kecil tentu mereka heran.
“Bisa jadi mereka mikir, gizinya ada dimana,” katannya disambut tawa Rektor Universitas Muhammadiyah Berau Syarifuddin.
Editor : Febrian Putra
tgb tgb hm zainul majdi tuan guru bajang (tgb) universitas muhammadiyah Kabupaten Berau guyonan tgb
Artikel Terkait