Kepada polisi, kata dia, ZH mengaku bahwa dirinya tidak pernah melakukan kekerasan sebelumnya. Hanya memberikan hukuman seperti membersihkan kamar mandi.
"Lantaran kadung kesal, sehingga pelaku terpaksa melakukan kekerasan, dengan tujuan memberikan efek jera," ungkapnya.
Selain menangkap pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti berupa hanger baju, rotan, wadah untuk penyemprotan, dan teko.
Atas tindakan kekerasan yang dilakukannya, ZH dikenakan Pasal 80 ayat 1 Jo Pasal 76c Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) No. 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU No. 23 Tahun 2022 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara paling lama tiga Tahun enam bulan.
Editor : Candra Setia Budi