Menurut Puguh Harjanto, proyek smleter nikel di Sangasanga tersebut, termasuk proyek yang sudah memulai kegiatannya pertengahan tahun 2022 Kaltim dengan total investasi nantinya Rp30 triliun. Selain itu juga ada PT Borneum Internasional berinvestasi pada pengolahan cangkang sawit.
Kemudian, PT Air Product East Kalimantan berinvestasi di Sangatta, Kutai Timur pada proyek pengolahan batubara ke metahanol dengan nilai investasi Rp880 miliar. “Status proyek saat ini menunggu keputusan Menkeu terkait tax holiday, atau pajak,” ujar Puguh Harjanto.
Editor : Agus Warsudi
pabrik smelter nikel Proyek smelter nikel smelter smelter nikel di kalimantan timur gubernur kalimantan timur kalimantan timur gubernur kaltim gubernur kaltim isran noor
Artikel Terkait