Waspada Karhutla, 68 Titik Panas Terdeteksi di Kaltim
BALIKPAPAN, iNews.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan kembali mendeteksi 68 titik panas Kalimantan Timur (Kaltim). Titik panas tersebut tersebar di tiga kabupaten yakni Kutai Timur, Kutai Kartanegara, dan Berau.
"Sebaran 68 titik panas yang terdeteksi ini sudah diinformasikan ke pihak terkait agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida.
Sebelumnya, kata dia, pihaknya juga mendeteksi 33 titik panas. Titik panas itu tersebar di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Kutai Timur ada 20 titik, Kutai Kartanegara 7 titik, dan Kabupaten Berau terdapat 6 titik panas.
Sedangkan, sambungnya, 68 titik panas yang terpantau ini berada di titik koordinat berbeda, meskipun ada juga yang masih dalam satu kabupaten maupun kecamatan yang sama.
Sebaran 68 titik panas yang terpantau hari ini berada di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Kutai Timur ada 57 titik, Kutai Kartanegara 6 titik, dan Kabupaten Berau terdapat 5 titik panas.
Dia merinci, 5 titik terpantau di Kabupaten Berau tersebar pada empat kecamatan, yakni Kecamatan Kelay ada 2 titik, Kecamatan Sambaliung, Segah, dan Talisayan masing-masing 1 titik yang semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah.
Kemudian, di Kabupaten Kutai Kartanegara yang terdeteksi 6 titik panas, tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Loa Kulu ada 3 titik, Marang Kayu, Muara Badak, dan Muara Kaman masing-masing 1 titik dengan tingkat kepercayaan menengah.
Sedangkan 57 titik panas yang terpantau di Kabupaten Kutai Timur, tersebar pada delapan kecamatan, yakni 11 titik di Kecamatan Bengalon, 6 titik di Kaubun, 3 titik di Busang, 6 titik di Kongbeng.
Lalu, 6 titik di Muara Wahau, 12 titik di Rantau Pulung, 9 titik di Sangatta Utara, dan 4 titik di Kecamatan Telen yang semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah.
Dia menambahkan, sebenarnya bulan ini masih musim hujan, namun terdapat peluang dalam beberapa hari tidak terjadi hujan berturut-turut di sejumlah kawasan, sehingga hal ini berakibat pada biomassa yang kering dan rawan terjadi kebakaran lahan dan hutan (karhutla), maka semua pihak harus saling menjaga dan waspada.
Dia juga mengajak semua elemen masyarakat untuk tidak membuang rokok semberangan dan melakukan pembakaran lahan yang dapat memicu terjadinya kebakaran..
"Kami mengimbau semua elemen masyarakat sama-sama menjaga agar tidak terjadi kebakaran, seperti tidak membuang puntung rokok sembarangan, tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan, apalagi jika di kawasan tersebut ada hutan atau lahan yang mudah terbakar," ujarnya.
Editor: Candra Setia Budi