Persemaian Mentawir Dibangun, Presiden Jokowi : Pembangunan IKN Memperhatikan Kelestarian Lingkungan

PENAJAM PASER UTARA, iNews.id – Pembangunan ibu kota nusantara (IKN) memperhatikan kelestarian lingkungan. Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berada di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). 

Jokowi menyatakan, Persemaian Mentawir menunjukkan bahwa pembangunan di IKN ini juga memerhatikan kelestarian lingkungan.

Baca Juga

Kunjungi Kaltim, Jokowi Akan Tinjau IKN hingga Hadiri Kongres PMKRI

Dimulainya pembangunan Bendungan Sepaku Semoi menunjukkan pembangunan basic di infrastruktur sudah mulai. 

“Juli nanti, pembangunan jalan utama dari jalan tol Balikpapan juga dimulai," kata, Rabu (22/6/2022).

Baca Juga

Kesbangpol Kaltim Pantau Pergerakan Ormas Khilafatul Muslimin

Lebih lanjut, Presiden meminta agar pembangunan Bendungan Sepaku Semoi dapat diselesaikan lebih cepat dari rencana. Semula bendungan ini akan rampung pada Desember 2023. Namun, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Jarot Widyoko menyanggupi untuk menyelesaikan pada awal 2023.

Baca Juga

Mulai Besok 1.180 Jemaah Haji Kaltim Berangkat ke Arab Saudi

Hal lain yang disampaikan Presiden adalah bahwa air baku dari Bendungan Sepaku Semoi akan diolah untuk memasok kebutuhan air bagi 1,5 juta penduduk.

"Untuk air yang disalurkan adalah air siap minum," ujar Presiden.

Baca Juga

2.016 RTLH di Kaltim Bakal Dibedah, Kementerian PUPR Kucurkan Rp40,3 Miliar

Hal serupa juga disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono.

Baca Juga

BMKG Balikpapan : 11 Titik Panas Terdeteksi di 3 Kabupaten di Kaltim

"Kalau (air) enggak bisa diminum langsung, percuma (ibu kota) kita pindah," ucap Basuki.

Turut hadir dalam peninjauan Bendungan Sepaku Semoi, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono, dan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor.(*)

Editor: Febrian Putra