Guyonan TGB yang Membuat Petinggi Universitas Muhammadiyah Berau Terbahak-bahak
 
                 
             
                BALIKPAPAN, iNews.id – Setelah mengisi kuliah umum di Univeristas Muhammadiyah Berau, Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia TGB HM Zainul Majdi berbincang ringan dengan petinggi kampus. Rektor beserta wakil rektor tertawa terbahak-bahak dengan cerita yang disampaikan oleh TGB.
Doktor Ahli Tafsir Alquran ini menceritakan tentang kisah mahasiswa yang menimba ilmu di Universitas Al Azhar, Mesir. Kala itu, banyak mahasiswa yang menerima kiriman makanan dari Indonesia.
 
                                    “Saya kebetulan dikirim daging rarit (daging kering) ada dimasukin dua kaleng,” ceritanya, Selasa (10/5/2022).
Saat itu, lanjut TGB, ia bersama rekannya pindah tempat tinggal. Ada satu kaleng yang masih tertinggal di rumah kos itu. Kemudian pemilik kos memanggil salah satu rekannya, menanyakan isi di kaleng.
 
                                    
“Dia bilang, kalau saya tahu betapa miskinnya kalian. Saya tak akan meminta biaya sewa kos, dikira (pemilik kos) di dalam kaleng itu serutan kayu kering,” ucapnya.
“Teman saya Tuan Guru Huda kemudian bilang. Itu daging, bukan serutan kayu, seketika orang Mesir bingung melihat daging yang sudah ditumbuk kering,” sambungnya.
 
                                    TGB menyebut, orang di Mesir biasa makan satu kilogram daging hanya menjadi dua atau empat potong. Melihat daging sudah dihancurkan kecil-kecil tentu mereka heran.
“Bisa jadi mereka mikir, gizinya ada dimana,” katannya disambut tawa Rektor Universitas Muhammadiyah Berau Syarifuddin.
 
                                    
Tak berhenti disana, mahasiswa asal Indonesia di Mesir kadang untuk dapat menikmati daging, bergabung dengan pengajian atau thariqah. Setiap acara disuguhkan menu mewah dan enak-enak.
“Kalau tidak cocok rasanya, kadang sampai membawa sambal sendiri,” ucapnya.
 
                                    Petinggi Universitas Muhammadiyah Berau kian terbahak-bahak manakala TGB menceritakan orang Mesir tidak suka memakan jeroan hewan, kepala, ataupun kaki. Biasa oleh mahasiswa Indonesia, bagian yang ini diminta cuma-Cuma.
“Alasannya, dipakai untuk makan kucing. Lama-lama pedagangnya penasaran, ngecek juga,” katanya.
“Begitu tahu kalau dimakan oleh teman-teman dari Indonesia, setiap minta kesana lagi digodain. Mau dikasih makan kucing atau kucing,” ucapnya disambut tawa.(*)
Editor: Febrian Putra
 
                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                     
                                 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                