Mengenal Gunung Beriun yang Dikelilingi Hutan Basah
SAMARINDA, iNews.id - Gunung Beriun adalah sebuah gunung di provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Indonesia yang berada di Desa Karangan Dalam, Kecamatan Karangan, Kutai Timur. Gunung ini dikenal karena dikelilingi oleh hutan basah.
Gunung Beriun memiliki ketinggi 1261 mdpl setidaknya itulah yang tercatat tapi dengan ketinggian itu treknya tidak bisa diremehkan.
Gunung Beriun bukanlah gunung sebagai tempat wisata publik, melihat lokasi yang ekstrem dan tersembunyi. Dibutuhkan tim dan orang-orang tertentu dengan keahlian mendaki yang mampu untuk bisa menjangkau Gunung Beriun.
Gunung Beriun merupakan satu-satunya gunung tertinggi berkontur tanah di Kawasan Karst Sangkulirang (pegunungan kapur). Rekan sejawat Gunung Beriun, di antaranya gunung Batu Gergaji, Batu Tondoyan, Batu Tutunambo, dan Batu Pangadan.
Uniknya, ditengah sub kawasan Karst Sangkulirang ini, Gunung Beriun adalah satu-satunya yang punya puncak berkontur tanah sehingga mengandung keanekaragaman hayati yang kaya sekali.
Nama Beriun diambil dari bahasa suku Dayak Basap. Artinya gunung atau tanah tinggi sehingga ia disebut Beriun.
Tim pertama yang menginjakkan kaki di puncak Gunung Beriun yakni Tim Ekspedisi Black Borneo yakni pada tahun 2016.
Tim Black Borneo Expedition 2016 ini terdiri dari Tim Eiger, Tim National Geographic Indonesia, Forum Peduli Karst Kutai Timur, dan Pemuda Karangan Peduli Bumi.
Misi yang dibuat Tim Black Borneo Expedition 2016 ini juga dibantu oleh masyarakat sekitar sehingga mereka bisa menyukseskan pembukaan jalur Gunung Beriun yang dikenal menantang ini.
Dengan adanya tim pertama kali yang sampai di titik tertinggi tersebut, diharapkan jalur menuju puncak Gunung Beriun dapat dibuka untuk jalur-jalur penelitian selanjutnya di kawasan tersebut.
Selama pendakian dan penjelajahannya, tim menemukan banyak keanekaragaman hayati seperti anggrek hitam, anggrek kuping besar, aneka macam lumut yang unik, serta vegetasi-vegetasi kecil yang unik lainnya di Gunung Beriun ini.
Untuk sampai ke puncak Gunung Bireun, dibutuhkan tenaga ekstra dan usaha keras karena medan dan jalurnya yang susahnya, berbeda dengan gunung-gunung lain di Indonesia.
Estimasi waktu untuk membuka jalur diperkirakan sekitar 10 hari melalui jalur darat, sungai, tebing, dan melalui hutan hujan tropis Kalimantan yang dikenal mempunyai tantangan medan yang berat.
Editor: Candra Setia Budi