Gubernur Kaltim Berpesan ke Kepala Otorita: Jangan Sampai IKN Maju tapi Luarnya Tertinggal

SAMARINDA, iNews.id - Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sudah mulai tancap gas untuk persiapan pembangunan. Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dan wakilnya, Dhony Rahajoe pun telah menyambangi Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor terkait hal tersebut pada, Jumat (15/4/2022).

Pada pertemuan tersebut ada sejumlah pesan disampaikan Gubernur Kaltim, Isran Noor kepada pemimpin Otorita IKN tersebut. Salah satunya soal pentingnya tidak meninggalkan masyarakat di luar IKN.

Baca Juga

Pembangunan Lanjutan RSUD Sepaku di IKN Nusantara Butuh Bantuan Dana Rp43 Miliar

"Jangan sampai IKN maju, di luarnya malah tertinggal," kata Isran dikutip dari akun Instagram Pemprov Kaltim @pemprov_kaltim, Sabtu (16/4/2022).

Dia mengatakan infrastruktur di wilayah luar juga harus dibangun tidak jauh berbeda dengan yang ada di dalam lingkar IKN.

Baca Juga

Ketika Gubernur Kaltim dan Kepala Otorita IKN Saling Lempar Candaan soal Jabatan Siapa yang Lebih Tinggi

Menurutnya, infrastruktur yang baik akan menjadi kail bagi masyarakat untuk menggerakkan ekonomi dan kehidupan sosial mereka.

Sebaliknya, tanpa insfratruktur jalan, pendidikan, kesehatan, pasar, bendungan dan lain yang memadai, maka ketimpangan justru akan terjadi tidak jauh dari IKN.

"Kuncinya bangun juga infrastruktur yang tidak jauh berbeda dari IKN," kata Isran yang didaulat menjadi salah satu Anggota Dewan Penasehat Otorita IKN itu.

Menanggapi pesan itu, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan penataan ruang dan tata kelola IKN harus saling bermanfaat, baik di dalam IKN maupun ke luar IKN.

"Kita harus melihatnya sebagai potensi. Jangan sampai itu jadi bibit masalah. Tapi potensi untuk maju bersama," tegas Bambang.

Demikian juga soal tapal batas IKN, jangan sampai menjadi sengketa dan masalah dengan masyarakat. Bambang pun menilai penting untuk melibatkan potensi dan ketokohan lokal guna memberikan edukasi yang baik agar pengetahuan masyarakat tentang IKN semakin terbuka. 

Editor: Dita Angga Rusiana