Cegah PMK Masuk Kaltim, Dua Kendaraan Pengangkut Ternak dari Kalsel Diminta Putar Balik

PASER, iNews.id – Pengawasan lalu lintas kendaraan pengangkut ternak diperketat oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), ini untuk mencegah penyakit mulut dan kuku (PMK). Dua kendaraan jenis truk dan pikap dari Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) diminta putar balik karena mengangkut puluhan ternak.

Kabid Kesehatan Hewan Kesmavet Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak)  Paser drh Al-Habib mengatakan, aparat gabungan dari Kabupaten Paser dan aparat kepolisian setempat menyetop dua unit kendaraan bermuatan 23 ekor ternak dari Kalimantan Selatan.

Baca Juga

Replika Mobil Formula E Akan Dipajang di Bundaran HI Sampai 4 Juni

“Dihentikan di Muara Komam dan Batu Engau, wilayah perbatasan Kaltim-Kalsel, mereka diminta putar balik ke daerah asal,” katanya, Sabtu (28/5/2022).

Baca Juga

Usai Juara Liga Champions, Luka Modric Beri Fans Real Madrid Kabar Gembira

"Ada dua mobil yang kami stop, bermuatan 21 ekor kerbau di wilayah Muara Komam dan dua ekor sapi di Batu Engau,” sambungnya.

Habib mengatakan, Gubernur Kaltim dalam surat edarannya nomor 524/4180/Ek, dengan tegas menginstruksikan untuk memutar balik kendaraan pengangkut hewan ternak dari luar Kaltim di perbatasan seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba.

Baca Juga

6 Pasien Positif Covid-19 di KBB Memilih Isoman, Rumah Sakit Rujukan Kosong

"Karena Kalsel sudah terpapar PMK jadi hewan ternak dari sana dilarang masuk," kata Habib.

Selain Kalsel, ucapnya, hewan ternak dari Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat juga sudah terpapar PMK.

Baca Juga

Harga CPO Dunia Terus Berubah, Pemprov Kaltim Ambil Langkah Baru untuk TBS Sawit  

"Di Kalimantan tersisa Kaltim dan Kaltara yang tidak terpapar PMK," ujar Habib.

Untuk pengawasan lalu lintas ternak dari luar Kaltim dilakukan Disbunak Paser bersama kepolisian setempat. 

Baca Juga

Viral Bocah Dianiaya di Serdangbedagai, Bibir Bengkak Nangis Ngaku Dipukul Pamannya

"Ini akan terus dilakukan sepanjang tahun," ucapnya.(*)

Editor: Febrian Putra