get app
inews
Aa Text
Read Next : Niat Puasa Asyura Digabung Qadha Ramadhan, Arab, Latin & Artinya Lengkap Keutamaan

Bolehkah Menggabung Puasa Arafah dan Qadha Ramadhan, Begini Hukum dan Niatnya

Senin, 26 Juni 2023 - 23:17:00 WIB
Bolehkah Menggabung Puasa Arafah dan Qadha Ramadhan, Begini Hukum dan Niatnya
Hukum menggabung Puasa Arafah dan Qadha Ramadhan menurut ulama boleh dilakukan berbarengan. (Foto: Freepik)

JAKARTA, iNews.id - Bolehkah menggabung Puasa Arafah dan qadha Ramadhan? Mungkin belum banyak yang mengetahui kebolehan menjalankan ibadah puasa Sunnah berbarengan dengan membayar utang puasa Ramadhan di hari yang sama. 

Hanif Luthfi Lc dalam bukunya berjudul "Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah terbitan Rumah Fiqih Publishing menjelaskan puasa tarwiyah dan Arafah merupakan amalan sunnah 10 hari pertama Bulan Dzulhijjah.

Terdapat hadits yang secara khusus menganjurkan puasa di hari Arafah dan tarwiyah. ”Siapa yang puasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Dan untuk puasa pada hari tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan untuk puasa hari arafah, seperti puasa dua tahun.”

Hadits ini berasal dari jalur Ali al-Muhairi dari at-Thibbi, dari Abu Sholeh, dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, secara marfu’. Dalam kitab an-Najm al-Wahhaj itu disebutkan, ”dan disunnahkan untuk berpuasa pada hari tarwiyah beserta hari Arafah sebagai tindakan hati-hati. 

Arafah merujuk pada tempat wukuf yang merupakan puncak ibadah haji di Padang Arafah. Puasa Arafah 2023 ini dilaksanakan 9 Dzulhijjah 1444 H bertepatan hari Rabu, tanggal 28 Juni 2023.

Bolehkah Menggabung Puasa Arafah dan Qadha Ramadhan

Ustaz Hanif Luthfi Lc dalam bukunya berjudul "Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah terbitan Rumah Fiqih Publishing menjelaskan, masalah menggabungkan puasa qadha Ramadhan dengan puasa sunnah sudah jadi perbedaan dari sejak shahabat Nabi dahulu. 

Sahabat Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib ra berbeda pendapat tentang masalah qadha' puasa Ramadhan dilakukan pada 10 pertama bulan Dzulhijjah. Sahabat Umar menganggapnya hari itu (10 pertama Dzulhijjah) adalah hari terbaik untuk beribadah, maka qadha' puasa Ramadhan pada tanggal itu termasuk waktu terbaik. Adapun Ali bin Abu Thalib melarangnya (puasa qadha Ramadhan dilakukan 10 pertama Dzulhijjah). 

Dari Imam Ahmad sendiri ada dua riwayat. Pendapatnya Ali bin Abu Thalib dilandasi dari alasan bahwa qadha' Ramadhan di bulan Dzulhijjah itu meninggalkan fadhilah puasa sunnahnya.

Alasan ini pula yang diberikan oleh Imam Ahmad. Meski ada yang berkata juga bahwa fadhilah puasa sunnah tetap didapatkan meski niat puasa qadha Ramadhan. Karena itu, bagi Muslim yang masih punya utang Puasa Ramadhan boleh dilakukan berbarengan dengan puasa sunnah Arafah.

Ulama Syafi'iyah, Imam Romli, dilansir dari laman ponpes Tebuireng, menyatakan hukum menggabung puasa Sunnah dan wajib sekaligus boleh dan dapat pahala puasa sunnahnya. Bahkan meskipun ia niat puasa Ramadhan di hari Tarwiyah dan Arafah tanpa niat puasa sunah tersebut, maka tetap dapat pahala puasa sunah itu.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut