Apa Itu Malam Nisfu Syaban, Pengertian dan Dalilnya Beserta Keutamaan
Dalil Malam Nisfu Syaban lainnya
“Di malam Nishfu Sya’ban dicatat setiap anak manusia yang lahir di tahun itu. Di malam Nishfu Sya’ban juga dicatat setiap anak manusia yang mati di tahun itu. Di malam Nishfu Sya’ban amal mereka dicatat dan di malam itu juga rezeki mereka diturunkan” (HR al-Baihaqi dalam Fadlail al-Auqat, Nadlar bin Katsir dlaif).
Dalam riwayat lain dari Abu Musa Al Asy'arai bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
"Sesungguhnya Allah yaththali'u di malam nisfu syaban kemudian mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik atau orang yang memusuhi. (Sunan Ibnu Majah: 445/1)
Riwayat lain dari Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: Allah 'azza wa jalla yaththali'u kepada maklukNya pada malam pertengahan Syaban, lalu Allah mengampuni hamba-hamba-Nya, kecuali dua. Yaitu orang yang memushui dan yang membunuh orang. (HR. Ahmad bin Hanbal dalam Musnah Ahmad: 216/11).
Dalam riwayat lain dari Mu'adz bin Jabal bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: Allah yaththali'u kepada maklukNya pada malam pertengahan Syaban, lalu Allah mengampuni semua makhlukNya, kecuali orang musyrik atau yang memusuhi. (HR. Ibnu Hibban).
1. Malam Ampunan
Disebutkan dalam hadits bahwa di malam Nisfu Syaban, Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang meminta ampun, dilaporkannya amal tahunan dan pemberian rezeki.
Dalam Kitab Sunan Ibn Majah juz 1 halaman 444, hadits nomor 1388 dijelaskan:
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ
Artinya: Dari [Ali bin Abu Thalib] ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila malam nisfu Sya’ban (pertengahan bulan Sya’ban), maka shalatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya. Sesungguhnya Allah turun ke langit bumi pada saat itu ketika matahari terbenam, kemudian Dia berfirman: “Adakah orang yang meminta ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya? Adakah orang yang meminta rezeki maka Aku akan memberinya rezeki? Adakah orang yang mendapat cobaan maka Aku akan menyembuhkannya? Adakah yang begini, dan adakah yang begini…hingga terbit fajar. “
Editor: Kastolani Marzuki