5 Pasukan Elite TNI yang Mematikan, Simak Latihan dan Kemampuannya
Untuk menjadi anggota Batalion Intai Amfibi (Yontaifib), calon dipilih dari kesatuan Marinir yang memenuhi syarat mental, fisik, kesehatan dan telah mengabdi minimal dua tahun. Salah satu program latihan untuk siswa intai amfibi, yaitu berenang dengan tangan dan kaki terikat sejauh 3 kilometer.

Yontaifib merupakan unit elite Korps Marinir yang berspesialisasi dalam operasi pengintaian Amfibi dan pengintaian khusus. Kesatuan ini sebanding dengan Grup 3/Sandhi Yudha Kopassus di jajaran TNI. Satuan ini dulunya bernama KIPAM (Komando Pengintaian Amfibi).
Dari satuan ini direkrut kembali prajurit-prajurit terbaik untuk memasuki Denjaka.
Tugas utama pasukan ini peledakan/demosili bawah air, termasuk sabotase/penyerangan terselubung terhadap kapal musuh dan sabotase pangkalan musuh, torpedo mati (kamikaze), penghancuran instalasi bawah air, pengintaian, penyiapan pantai pendaratan untuk operasi amfibi yang lebih besar serta antiteror antiterorisme di laut/maritim. Kopaska juga termasuk terkenal sebagai pasukan elite TNI yang mematikan.

Saat ini Kopaska terbagi menjadi tiga komando, yaitu Satuan Komando Pasukan Katak Armada I Pondok Dayung, Jakarta Utara, Satuan Komando Pasukan Kodok Armada II di Surabaya dan Satuan Komando Pasukan Katak Armada III di Sorong.
Komando Pasukan Katak (Kopaska) merupakan pasukan khusus TNI AL didirikan pada 31 Maret 1962 oleh Presiden Soekarno untuk mendukung kampanye militer di Irian Jaya.
Motto korps ini, "Tan Hana Wighna Tan Sirna" yang berarti "Tidak Ada Halangan yang tidak Dapat Diatasi".
Pasukan Khas (Paskhas) merupakan satuan tempur TNI AU yang dikenal dengan Baret Jingga. Setiap prajurit Paskhas wajib memiliki minimal kualifikasi parakomando (Parako) agar dapat menjalankan tugasnya secara profesional, kemudian menambah keahlian khusus di udara sesuai dengan keahliannya.

Kopaskhas yang kini berubah nama menjadi Komando Pasukan Cepat (Kopasgat) bertugas untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuan satuan tersebut sebagai angkatan udara agar siap secara operasional dalam mengejar sasaran dan pertahanan objek strategis pertahanan udara, operasi khusus darat dan dimensi udara khusus dalam operasi militer sesuai kebijaksanaan dari Panglima TNI.
Editor: Kurnia Illahi