Lebih dari sekadar tindakan kriminal biasa, insiden ini juga mencerminkan adanya masalah dalam komunikasi dan koordinasi antara TNI dan Polri di tingkat lapangan. Kurangnya pemahaman dan empati antaranggota serta ego sektoral yang tinggi, dapat menjadi pemicu konflik.
Diperlukan langkah-langkah konkret dan tegas untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Penyelidikan dan Sinergitas TNI-Polri
Usai kejadian, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyampaikan, Korps Bhyangkara dengan TNI tetap solid. Bahkan, dia telah menyiapkan langkah-langkah untuk menangani insiden tersebut.
"Pangdam dan Kapolda telah mengambil langkah dan tentunya TNI dan Polri tetap solid dan kita tetap bekerja sama menjaga dan mengawal negeri ini," ujar Jenderal Listyo Sigit.
Dia juga meminta kepada jajarannya untuk terus menjaga soliditas dengan TNI dalam mengawal kebijakan pemerintah. "Tentunya ke depan soliditas dan sinergitas harus tetap kita jaga," ucapnya.
Sementara itu, Kapendam VI Mulawarman Kolonel Kav Kristiyanto menyebut oknum TNI yang diduga terlibat penyerangan Polres Tarakan kini menjalani pemeriksaan. Belum diketahui jumlah yang diperiksa namun dari video yang viral di media sosial terdapat puluhan orang saat aksi penyerangan terebut.
"Oknum TNI yang diduga terlibat dalam penyerangan Mapolres Tarakan sudah dipanggil dan kini diperiksa Subdenpom di Tarakan. Nanti hasil pemeriksaan kami infokan lagi," kata Kolonel Kav Kristiyanto.
Selain itu, kata dia masih berkoordinasi dengan satuan di Tarakan untuk mengumpulkan informasi dan menangani insiden penyerangan yang berlangsung Senin (24/2/2025) malam.
"Pangdam sudah berkoordinasi dengan Kapolda, begitu pun di bawah Danrem juga sudah koordinasi dengan pihak Polres untuk penyelesaian," katanya.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait