BMKG Balikpapan mendeteksi delapan titik panas di Kalimantan Timur (Kaltim). Titik panas itu tersebar di tiga kabupaten. (Foto: Ilutrasi titik panas/ist)

BALIKPAPAN, iNews.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi delapan titik panas di Kalimantan Timur (Kaltim). Delapan titik panas itu berada di tiga kabupaten yakni Paser, Kutai Timur, dan Berau. 
  
"Sebaran titik panas itu langsung kami informasikan kepada pihak terkait agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida.
 
Sebelumnya, kata dia, pada Kamis (13/4/2023), pihaknya juga mendeteksi 16 titik panas yang tersebar di empat kabupaten, yakni Kabupaten Paser ada empat titik, Kutai Barat dan Kutai Kartanegara masing-masing satu titik, dan di Kabupaten Kutai Timur terdeteksi 10 titik.

Sedangkan, lanjutnya, delapan titik panas yang terpantau ini berada di titik koordinat berbeda meskipun ada yang masih dalam satu kabupaten maupun kecamatan yang sama.

Dia mengatakan, sebaran titik panas berada di tiga kabuten, yakni Kabupaten Paser ada dua titik, Kutai Timur terdapat tiga titik, dan Kabupaten Berau juga terdeteksi tiga titik.

Rinciannya adalah tiga titik yang terpantau di Kabupaten Berau, tersebar pada dua kecamatan, yakni dua titik di Kecamatan Sambaliung dan satu titik di Kecamatan Segah, ketiganya memiliki tingkat kepercayaan menengah.

Untuk dua titik yang terpantau di Kabupaten Paser, tersebar pada dua kecamatan, yakni Kecamatan Batu Sopang dan Muara Komam yang keduanya juga memiliki tingkat kepercayaan menengah.

Sedangkan tiga titik yang terpantau di Kabupaten Kutai Timur, semuanya berada di Kecamatan Bengalon dan ketiganya juga memiliki tingkat kepercayaan menengah.

Dia menambahkan, sebenarnya bulan ini masih masuk musim hujan, namun memang terdapat peluang dalam beberapa hari tidak terjadi hujan berturut-turut di sejumlah kawasan.

Sehingga, kata dia, hal ini berakibat pada biomassa yang kering dan rawan terjadi kebakaran lahan dan hutan (karhutla), maka semua pihak diajak saling menjaga dan waspada.

"Kami mengimbau semua elemen untuk sama-sama menjaga agar tidak terjadi kebakaran, seperti tidak bermain api, tidak membuang puntung rokok sembarangan, tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan, apalagi jika di kawasan tersebut ada hutan atau lahan yang mudah terbakar," ujarnya.


Editor : Candra Setia Budi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network