Program Koperasi Merah Putih, lanjutnya, akan diterapkan secara bertahap di 236 desa dan kelurahan se-Kukar. Pemerintah akan melakukan pengawasan langsung agar distribusi barang pokok tepat sasaran dan tidak disalahgunakan oknum.
“Dengan pengawasan langsung dari pemerintah, kami harap distribusi kebutuhan pokok tidak disalahgunakan, sehingga masyarakat bisa lebih sejahtera,” katanya.
Bagi Rendi, koperasi bukan hanya tempat belanja. Ia menyebutnya sebagai simpul pemberdayaan ekonomi desa yang harus dimanfaatkan secara aktif dan kolektif oleh warga.
Kerja sama dengan Bulog, tambahnya, akan menjamin pasokan beras tetap stabil dan harga terjangkau, terutama saat harga pasar melonjak. “Kita ingin warga desa tidak lagi khawatir soal harga kebutuhan pokok,” ujarnya.
Peresmian koperasi ini juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan pembagian 10 juta bendera Merah Putih untuk menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80.
Rendi berharap, Koperasi Merah Putih bisa menjadi pilar kemandirian ekonomi desa yang berkelanjutan dan merata hingga ke pelosok Kutai Kartanegara. “Dengan ini, kami ingin wujudkan ekonomi yang berkelanjutan dan merata di seluruh pelosok daerah,” katanya.
Editor : Rizqa Leony Putri
Artikel Terkait