“Pertumbuhan nilai ekspor non migas Kaltim mencapai 80,75 persen, tertinggi kedua nasional, meski saat ini masih dalam kondisi pandemi COVID-19,” sambungnya.
Mantan Karo Humas Kaltim ini melanjutkan, ekspor non migas lainnya yang menjadi komoditas unik sebagai ciri khas Kaltim adalah Bawang Tiway, Ulap Doyo dan Sulam Tumpar. Pemprov Kaltim pun bakal terus menguatkan sektor UMKM.
“Dengan target pada 2023 minimal 100 UMKM yang produknya sudah ekspor,” ujarnya.
Selain itu, Yadi menambahkan, langkah lain yang dilakukan dengan menguatkan kerja sama antar daerah seperti dengan Bali, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan Selatan.
“Dengan Sulteng transaksi kerja sama perdagangan mencapai Rp2,8 miliar, sedangkan terbesar dengan Bali Rp23,05 miliar setelah itu Kalsel Rp13,7 miliar,” tutupnya.(*)
Editor : Febrian Putra
ekspor kalimantan timur ekspor non migas ekspor umkm lidi nipah kaltim sarang burung walet ekspor kayu ekspor udang
Artikel Terkait