Senjata tradisional Kalimantan termasuk warisan budaya daerah yang memiliki ciri khas dan fungsi masing-masing. (Foto: Antara).

Sumpit 

Sumpit atau Sipet merupakan senjata tradisional Kalimantan Timur. Senapan khas ini berbentuk panjang dan berlubang di bagian tengah. Sebagai ganti peluru, jarum-jarum akan mengisi selongsong ruang kosong dalam sumpit.

Penggunanya cukup menghembuskan napas ke dalam rongga sumpit untuk melontarkan jarum yang ada di dalamnya. Jarum yang dilontarkan tersebut seringkali dibubuhi racun yang dapat menyebabkan orang meninggal dunia. 

Diperlukan kemampuan membidik yang akurat bagi seseorang untuk menggunakan senjata ini. Kabarnya, kemahiran Suku Dayak dalam menggunakan sumpit pernah membuat tentara Belanda lari ketakutan.

Untuk panjang dari sumpit mencapai 1,5-2 meter supaya keunggulan dari sumpit dapat lebih maksimal. Keunggulan senjata tersebut dapat menembak dengan jarak jauh, 200 meter dan tidak akan mengeluarkan suara sama sekali. 

Dalam adat dayak, senjata yang satu ini juga dibuat sebagai mas kawin. Sementara di masa modern seperti sekarang, senjata sumpit biasanya dipakai untuk perlombaan, misalnya saat Festival Erau, Tenggarong, Kalimantan Timur.

Dohong

Dohong merupakan senjata tradisional Kalimantan Utara yang berbentuk menyerupai keris dengan ukuran yang lebih besar. Dohong memiliki sisi mata uang yang tajam dengan pegangan yang terbuat dari tanduk kerbau yang telah mati. 

Namun cukup disayangkan, senjata yang satu ini sudah hampir punah dan tidak ada orang yang mengenalnya. Meskipun ada yang punya, mereka hanya akan menggunakannya sebagai benda pusaka. Hal itu karena bentuk dari senjata ini tak memungkinkan untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Pada acara tertentu, senjata dohong akan dikeluarkan dari sarung oleh para tetua adat yang memiliki senjata tersebut. Umumnya hanya kepala suku saja yang boleh memiliki dan juga menggunakan senjata ini. Di zaman sekarang, senjata dohong telah sulit sekali ditemukan. Bahkan di kalangan masyarakat Dayak itu sendiri.

Lonjo atau Tombak

Lonjo atau tombak merupakan senjata tradisional Kalimantan Timur. Senjata ini biasanya digunakan untuk berburu ataupun berperang. 

Lonjo sendiri memiliki bentuk ujung yang panjang dan runcing. Ujung dari senjata ini juga terbuat dari besi tempat yang telah diasah hingga tajam. Pegangan dari tombak ini terbuat dari kayu dan juga bambu. Untuk menyatukannya, besi dan bambu akan disambungkan dengan menggunakan rotan.

Umumnya, masyarakat Dayak akan menyambungkan kedua bagian dengan menggunakan anyaman rotan karena cenderung sangat kuat dan juga tahan lama. Bahkan, menurut kepercayaan masyarakat dayak, lonjo atau tombak memiliki energi cukup dalam dan dapat membuat pemiliknya menjadi lebih kuat. 

Pada bagian gagang senjata ini terdapat beberapa hiasan. Sehingga hal itu membuat senjata ini menjadi lebih menarik.

Telawang atau Perisai

Senjata tradisional Kalimantan selanjutnya, yakni telawang atau perisai merupakan senjata tradisional yang berasal dari Kalimantan Timur. Senjata yang satu ini memiliki banyak sebutan seperti telabang ataupun kelembit. 

Senjata ini umumnya dipakai oleh masyarakat sebagai pelindung diri dari segala serangan musuh yang datang ketika terjadi peperangan.

Biasanya dibuat menggunakan kayu pelantan atau pelai, yaitu kayu kuat namun tetap ringan. Kayu ini dibentuk hingga menyerupai bentuk prisma dengan lebar sekitar 30 hingga 50 sentimeter dan panjang sekitar 1,5 hingga 2 meter.

Senjata ini juga sudah dilengkapi dengan pegangan, tujuannya supaya penggunanya dapat menggenggam dengan nyaman. Sementara di bagian depan dibentuk menyerupai atas rumah dengan ukiran khas suku dayak.

Bujak

Bujak merupakan senjata tradisional Kalimantan yang mirip dengan tombak. Bedanya, yaitu terdapat pada tangkai dari senjata Bujak yang terbuat dari kayu lilin dengan mata besi yang terbuat dari besi. 

Sementara untuk ukuran dari panjang bujak ini kurang lebih tiga meter. Umumnya masyarakat dayak akan memberikan racun yang berupa getah dari pohon ipuh dengan tujuan supaya senjata ini lebih mematikan. Penggunaan senjata ini umumnya akan digunakan untuk berburu hewan di hutan.

Bujak juga memiliki kait yang ada di ujungnya. Biasanya disebut dengan serepang yang umumnya digunakan oleh masyarakat untuk menangkap ikan.


Editor : Kurnia Illahi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network