Kecurigaan keluarga semakin menguat karena sebelumnya korban kerap mengeluhkan kondisinya di tempat bertugas. Korban mengatakan bahwa tertekan selama bertugas di Makassar.
"Keluarga menduga ada tekanan dari seniornya. Bahkan, korban sempat meminta agar bisa keluar dari satuannya," ungkapnya.
Sementara itu, jenazah korban akan menjalani autopsi di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, mengingat belum ada fasilitas forensik di RSUD AM Parikesit Tenggarong.
"Sebelum autopsi, pihak keluarga juga telah lapor ke Denpom, dan Dandim 0906/Tenggarong mendukung penuh apa yang dilakukan keluarga," ujarnya.
Editor : Candra Setia Budi
Artikel Terkait