Wakil Bupati Kutai Kartanegara, Rendi Solihin saat menjenguk korban pencabulan pengasuh ponpes. (Foto: iNews)

KUKAR, iNews.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, akan menutup pondok pesantren (ponpes) di Tenggarong Seberang. Penutupan itu setelah pengasuh ponpes tersebut menjadi tersangka pencabulan tujuh santri. 

Wakil Bupati Kutai Kartanegara, Rendi Solihin menegaskan, Pemkab Kukar memantau penuh proses hukum kasus ini dan mendukung langkah penutupan ponpes apabila terbukti pengurus atau yayasan lalai dan terlibat.

“Yang kami dengar, korban bukan cuma tujuh, tapi bertambah. Pelaku juga bertambah dan ini bukan kejadian pertama. Ini efek bom waktu dan tidak bisa dibiarkan di Kukar,” ujarnya, Jumat (15/8/2025).

Dia mengatakan, ponpes seharusnya menjadi tempat membentuk generasi berakhlak baik. 

“Kalau di dunia pendidikannya terjadi masalah seperti ini, harus kita tindak dengan jelas. Penutupan ponpes yang bermasalah adalah bagian dari perlindungan terhadap santri dan pesan bahwa kekerasan seksual tidak akan ditoleransi,” katanya usai menemui para korban di Mal Pelayanan Perempuan dan Anak. 

Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan pendampingan berjalan, sekaligus mendengar langsung kebutuhan korban dan keluarganya.

Ketua TRCPPA Kaltim menegaskan, kelanjutan pendidikan para korban menjadi perhatian utama. Ia memastikan anak-anak tetap dapat bersekolah. Untuk itu, akan ada surat rekomendasi dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Kukar guna memfasilitasi mereka mendapatkan sekolah baru.


Editor : Kastolani Marzuki

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network