JAKARTA, iNews.id - Puasa Muharram merupakan salah satu puasa sunnah yang dianjurkan karena ada keutamaannya. Sebagian umat Islam, biasanya memanfaatkan momentum bulan-bulan mulia untuk melaksanakan puasa sunnah sekaligus qadha Ramadhan. Lantas, bagaimana bacaan niat puasa Muharram sekaligus qadha Ramadhan? Berikut ulasan lengkapnya.
Ustaz Hanif Luthfi Lc dalam bukunya berjudul "Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah terbitan Rumah Fiqih Publishing menjelaskan, masalah menggabungkan puasa qadha Ramadhan dengan puasa sunnah sudah jadi perbedaan dari sejak shahabat Nabi dahulu.
Sayyid Bakri dalam Kitab I‘anatut Thalibin menerangkan orang yang berpuasa pada hari-hari tertentu yang sangat dianjurkan untuk dipuasakan akan mendapatkan keutamaan sebagai mereka yang berpuasa sunnah pada hari tersebut, meskipun niatnya adalah qadha puasa atau puasa nazar.
Namun, niat Puasa Qadha Ramadhan ini tidak boleh dicampur dengan niat puasa sunnah. Sebab, qadha atau mengganti puasa wajib seperti Puasa Ramadhan itu hukumnya wajib.
Niat harus dilakukan pada malam harinya atau saat makan sahur. Syarat ini mendasarkan pada Hadits Rasulullah SAW.
“من لم يبيت النية قبل الفجر فلا صيام له”-
"Siapa yang tidak menetapkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya".
Niat Puasa Muharram Sekaligus Qadha Ramadhan
نويت صوم غد عن قضاء فرض رمضان لله تعالى.
Latin: Nawaitu Shauma Ghadin 'An Qadha'I Fardi Ramadhana Lillaahi Ta'Ala.
Artinya : Saya niat berpuasa besok dari mengqadha' fardu ramadhan Lillaahi Ta'ala
Keutamaan Puasa Muharram
Dilansir dari buku Muharram Bukan Bulan Hijrahnya Nabi karya Imam Zarkasih terbitan Rumah Fiqih Publishing, Keutamaan puasa di bulan-bulan haram dalam Islam, seperti Puasa Muharram merupakan bentuk pemuliaan atau penghormatan kepada bulan-bulan haram.
Selain untuk memuliakan apa yang Allah SWT muliakan, berpuasa dan memperbanyak amal di bulan Haram adalah upaya memanfaatkan waktu yang Allah SWT sediakan banyak pahala di dalamnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait