“Kami ingin seluruh sekolah, RT, kelurahan, hingga desa ikut berpartisipasi. Karena ini bukan pestanya elit, ini pesta rakyat. Dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Rendi menekankan pentingnya menjaga esensi tradisi khas Erau, seperti Beseprah—makan bersama dengan menu tradisional. Dia mengingatkan agar nilai kebersamaan dan kesetaraan tetap dijaga.
“Besok saat Beseprah, saya tidak ingin OPD hanya bawa makanan lalu makan sendiri. Kita ingin kembali ke budaya aslinya: duduk bersama tanpa membedakan golongan atau ras. Bahkan raja dan rakyat pun sama,” katanya.
Menurut Rendi, momen Beseprah harus menjadi simbol persatuan. “Jangan hanya OPD makan bersama bupati, karena itu bisa dilakukan kapan saja. Yang penting, saat Beseprah, semua masyarakat bisa duduk bersama dan menikmati hidangan tanpa sekat,” tuturnya.
Dengan semangat itu, dia optimistis Erau akan terus menjadi ikon budaya kebanggaan Kutai Kartanegara sekaligus memperkuat posisi Kalimantan Timur di peta pariwisata budaya nasional.
Editor : Rizqa Leony Putri
Bupati Kutai Kartanegara Kabupaten Kutai Kartanegara Festival Adat Erau Rendi Solihin iNews.id Stories
Artikel Terkait