Jaya Mualimin menegaskan bahwa sampai saat ini pihaknya terus melakukan pemantauan dengan mekanisme pelaporan online dari Rumah Sakit (RS) kepada pemerintah pusat.
Dari hasil laporan kami, awalnya memang ada pasien anak di Kaltim ke Surabaya untuk pengobatan terkait masalah ginjal. Tetapi setelah didiagnosis, tidak masuk kriteria GGAPA. Karena GGAPA ini penyebabnya misterius.
"Sementara yang pasien ini, itu penyebabnya karena penyakit,” ungkapnya.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus GGAPA sudah terjadi di 14 provinsi di Indonesia. Lima provinsi tertinggi yaitu DKI Jakarta, Sumatera Barat, Aceh, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Sementara, sambungnya, Kaltim telah dikeluarkan dari data provinsi dengan temuan kasus GGAPA.
“Rilis Kemenkes per 19 Oktober, Kaltim di-exclude. Mudah-mudahan tidak ada kasus GGAPA di sini,” harapnya.
Editor : Candra Setia Budi
Artikel Terkait