JAKARTA, iNews.id - Peninggalan Jepang di Indonesia setelah masa penjajahan penting untuk diketahui. Jepang telah menjajah Indonesia selama 3,5 tahun.
Penjajahan tersebut terhitung dari menyerahnya Belanda setelah perjanjian Kalijati hingga kekalahan Jepang pada sekutu di Perang Dunia II yang bersamaan dengan kemerdekaan Indonesia 1945.
Sejak tiba di Indonesia, Jepang membangun beberapa bangunan untuk pertahanan dan kepentingan lainnya. Sehingga membuat banyak peninggalan dari Jepang meski tidak sebanyak Belanda.
Dibandingkan dengan Belanda yang menjajah Indonesia selama puluhan tahun lamanya, masa pendudukan Jepang di Indonesia terbilang singkat.
Meski singkat, jejak yang dibuat oleh Jepang di Indonesia terlihat dari beberapa bangunan bersejarahnya. Berikut, penjelasan lengkapnya.
Peninggalan Jepang di Indonesia
1. Bunker Jepang
Bangunan peninggalan Jepang di Indonesia ini berupa bunker. Lokasinya berada di Barak Prajurit Batalyon Infanteri atau Yonif 600/Raider.
Bunker ini digunakan sebagai tempat pertahanan oleh para pasukan Jepang. Beberapa bunker Jepang yang masih bisa dilihat situsnya, antara lain.
- Kawasan Bandara Sultan Thaha Jambi
- Di Desa Perupuk, Kelurahan Perupuk, Kecamatan Lima Puluh Pesisir,
Kabupaten Batu Bara
- Di Desa Lamaru, Kecamatan Balikpapan Timur
- Di Kompleks Lanud Adisutjipto Yogyakarta
- Di Taman Wisata Alam (TWA) Cagar alam Kabupaten
Pangandaran
2. Gua Jepang
Selain bunker, Jepang juga memuat gua di beberapa wilayah di Indonesia pada 1942-1943 sebagai tempat berlindung dan menyimpan senjata. Berikut ini beberapa daftar gua yang dibuat oleh Jepang.
- Gua Kaliurang, Yogyakarta
- Gua Jepang Bukittinggi, Sumatera Barat
- Gua Jepang Bandealit, Jawa Timur dengan ketinggian 200 Meter
- Gua Jepang di Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali
- Gua Jepang Kawangkoan, Sulawesi Utara
- Gua Jepang Biak, Papua
- Gua Jepang Liliba Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)
- Gua Taman Hutan Raya, Bandung (1942)
- Gua Pangandaran, Jawa Barat
- Gua Jepang di Dusun Sentonorejo, Yogyakarta
3. Selokan Mataram
Selokan Mataram merupakan saluran irigasi primer yang dibangun pada masa Sultan Hamengkubuwono IX dengan biaya dari pemerintah militer Jepang.
Saluran irigasi ini dibangun pada 1942 untuk menyuplai makanan ke pemerintah militer Jepang. Berkat dibangunnya saluran ini, ribuan warga kota Yogyakarta terhindar dari kewajiban kerja paksa atau dikenal dengan romusha.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait