JAKARTA, iNews.id - Bacaan hadhoroh Yasin merupakan amalan tawasul agar doa dan bacaan Surat Yasin sampai ke ahli kubur atau si mayit. Sebelum membaca Surat Yasin, lazim diawali dengan tawasul kepada Nabi Muhammad SAW, para wali Allah, dan orang-orang saleh. Tawasul merupakan salah satu metode di dalam melakukan doa.
Dalil tawasul atau dibolehkannya berdoa melalui perantara nabi dan orang-orang saleh disebutkan dalam Alquran, Surat An Nisa ayat 64.
Allah SWT berfirman:
وَما أَرْسَلْنا مِنْ رَسُولٍ إِلاَّ لِيُطاعَ بِإِذْنِ اللَّهِ وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جاؤُكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّاباً رَحِيماً
Artinya: Dan Kami tidak mengutus seseorang rasul, melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu. lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang. (QS. An Nisa ayat 64).
Yasinan atau membaca Surat Yasin menurut sebagian ulama memiliki khasiat jika dibacakan untuk orang yang sedang menghadapi ajalnya dan orang yang meninggal. Yakni, untuk memohon agar rahmat dan berkah diturunkan bagi orang yang meninggal.
Selain itu, sebagai penolong mayit agar mendapat ampunan dan keringanan siksa kubur.
Hadits anjuran membacakan Surat Yasin untuk orang meninggal salah satunya diriwayatkan oleh Abu Daud dan Ibnu Majah, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:
عَنْ مَعْقِل بْنِ يَسَار قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "اقرؤوها عَلَى مَوْتَاكُمْ" -يَعْنِي: يس
Dari Ma'qal ibnu Yasar r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Bacakanlah ia untuk orang-orang mati kalian. Yakni surat Yasin tersebut.
Bacaan Hadhoroh Yasin
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم
Latin: Bismillahirrahmaanirrahiim
اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وصَحْبِهِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ
Latin: Ilaa hadhrati nabiyyi shallallahu 'alaihi wa sallama wa aailihi wa shahbihi syai'un lillaahi lahumul faatihah
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Untuk yang terhormat Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga, dan para sahabatnya. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah…”
ثُمَّ إلَى حَضْرَةِ إِخْوَانِهِ مِنَ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَاْلأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَاْلعُلَمَاءِ وَاْلمُصَنِّفِيْنَ وَجَمِيْعِ اْلمَلاَئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ خُصُوْصًا الشَّيْخِ عَبْدِ اْلقَادِرِ الجَيْلاَنِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
اَلْفَاتِحَة…………………………
Latin: Tsumma ilaa hadhrati ikhwaa nihi minal anbiyaai wal mursaliina wal auliyaai wa syuhadaai wa sholihiina wa shhabati wa taabi'iina wal 'ulamaai wal mushannifiina wa jamii'il malaaikatil muqarrabiin khushusan Syeikh 'Abdul Qadir Al Jailaani radhiyallahu anhu. Al faatihah.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait