Penurunan kasus kekerdilan anak penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan. Dia mengimbau keluarga memenuhi kebutuhan gizi dan kualitas makanan dengan baik bagi anggotanya.
Stunting disebabkan pola asuh saat anak masih dalam kandungan. Orang tua harus memiliki pemahaman pola hidup sehat dan memenuhi nutrisi anak sejak dalam kandungan secara memadai.
"Jajaran kami telah lakukan sosialisasi pencegahan kekerdilan anak dari rumah ke rumah," kata Arfan Affandi.
Kekerdilan anak di daerah berjuluk Benuo Taka itu sampai akhir 2022 tercatat 897 kasus yang tersebar di empat kecamatan. Sementara stunting paling tinggi di Kecamatan Sepaku 378 orang.
Kecamatan Sepaku menjadi perhatian khusus untuk penanganan kekerdilan anak. Apalagi wilayah tersebut menjadi kawasan inti IKN Nusantara sehingga harus menghadirkan generasi yang kuat.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait