Jenazah ABK KMP Mukhlisa Tenggelam di Teluk Balikpapan Ditemukan pada Kedalaman 12 Meter
BALIKPAPAN, iNews.id - Tim SAR Balikpapan, Kalimantan Timur menemukan satu jenazah korban kapal fery penyeberangan, KMP Mukhlisa yang tenggelam di perairan Teluk Balikpapan pada Senin (5/5/2025). Korban yang merupakan anak buah kapal (ABK) ditemukan di kedalaman 12 meter dari permukaan laut.
Korban diketahui bernama Ilham (25), warga Desa Nenang, Kabupaten Penajam Paser Utara. Korban merupakan kelasi kapal yang ditemukan dalam kondisi utuh di dalam ruang istirahat penumpang.
"Ditemukan satu orang korban berjenis kelamin laki-laki yang diduga bernama Ilham yang jabatannya kelasi," ujar Kepala Kantor SAR Balikpapan, Dody Setiawan di lokasi.
Setelah dievakuasi, jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Balikpapan melalui Dermaga Pelabuhan Semayang Balikpapan.
Sementara itu, pencarian terhadap satu korban lainnya, Kahayu (22), yang merupakan mualim 1 kapal, masih terus berlanjut. Kahayu diketahui sebagai ABK perempuan di KMP Mukhlisa dan diduga masih terjebak di dalam badan kapal.
Penyelaman pencarian korban kapal tenggelam tersebut terus dilakukan hingga kedalaman 20 meter, meskipun tim SAR mengalami kendala akibat jarak pandang yang buruk di dalam air.
Berdasarkan keterangan nakhoda, kedua kru tersebut kemungkinan tengah berupaya mencari penumpang atau melakukan perbaikan kapal saat insiden terjadi. Pencarian pun terus dioptimalkan guna menemukan korban yang masih hilang.
Sebelumnya, 22 penumpang insiden tenggelamnya KMP Mukhlisa di perairan Teluk Balikpapan pada Senin (5/5/2025) berhasil diselamatkan dan dievakuasi ke dermaga Kabupaten Penajam Paser Utara dengan menggunakan kapal lain yang dikerahkan dari pelabuhan tersebut.
KKMP Mukhlisa mengalami kerusakan pada bagian propeller, yang menyebabkan kebocoran dan akhirnya tenggelam. Meskipun proses perbaikan dan pompaan air telah dilakukan, kapal tetap miring sebelum akhirnya tenggelam.
Padahal, KMP Mukhlisa baru saja selesai dok pada Februari 2025 dan dinyatakan masih layak laut berdasarkan pemeriksaan nahkoda kapal.
Pihak SAR dan otoritas terkait kini terus berupaya menyelesaikan pencarian korban sekaligus mengevaluasi faktor-faktor yang menyebabkan insiden ini terjadi.
Editor: Kurnia Illahi