Haul Raja dan Sultan Kutai Kartanegara, Khidmat dan Penuh Makna
KUTAI KARTANEGARA, iNews.id – Suasana Kedaton Kesultanan Kutai di Jalan Monumen Timur, Kelurahan Panji, Rabu (17/09/2025) terasa khidmat saat digelar Haul Jamak Raja dan Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. Acara ini digelar sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi para pendahulu Kesultanan.
Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Adji Muhammad Arifin hadir bersama Ketua DPRD Kukar Ahmad Yani, tokoh adat, ulama, dan sejumlah pejabat daerah. Kehadiran mereka membuat suasana haul terasa hangat dan penuh kekhidmatan.
Mewakili Bupati yang berhalangan hadir, Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda Kukar, Ahyani Fahdiannur Diani menyampaikan sambutan pemerintah sekaligus dukungan terhadap pelestarian budaya dan tradisi Kutai.
Ahyani menyampaikan permintaan maaf Bupati yang tidak bisa hadir di acara. “Mohon maaf, saat ini Bupati tidak bisa hadir di kegiatan haul doa bersama ini karena ada kegiatan penting yang tidak bisa ditinggalkan,” ucapnya.
Dia menambahkan dukungan pemerintah terhadap Erau yang akan digelar beberapa minggu ke depan. “Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara sangat mendukung kegiatan Erau yang akan dilaksanakan. Semoga kegiatan tersebut berjalan lancar dan menjadi wadah untuk melestarikan budaya serta adat istiadat kita,” tuturnya.
Acara haul juga menjadi momen silaturahmi, di mana tokoh adat, ulama, dan masyarakat berkumpul untuk mendoakan serta mengenang jasa para raja dan sultan terdahulu.
Doa dan zikir bersama menciptakan suasana khidmat sekaligus menjadi momen refleksi atas nilai-nilai luhur yang diwariskan para pendahulu Kesultanan Kutai.
Pejabat setempat, termasuk Camat Tenggarong, Kapolsek, Danramil, pejabat Kesbangpol, dan kerabat kesultanan turut hadir, menambah kesan hangat pada acara.
Haul Jamak Raja dan Sultan Kutai Kartanegara menjadi ajang memperkuat rasa kebersamaan antarwarga dan mengingatkan pentingnya melestarikan budaya lokal. Kegiatan ini menunjukkan bahwa menghargai sejarah bukan sekadar tradisi, tetapi juga cara memperkuat identitas budaya agar nilai-nilai luhur tetap hidup di generasi sekarang.
Editor: Anindita Trinoviana