Distarnak Kukar Tegaskan Komitmen Perkuat Hilirisasi Pertanian
KUTAI KARTANEGARA, iNews.id – Dinas Peternakan dan Pertanian (Distarnak) Kutai Kartanegara (Kukar) menegaskan komitmennya memperkuat hilirisasi pertanian sebagai bagian dari visi besar pembangunan daerah. Fokus ini selaras dengan misi kedua Kukar Idaman Terbaik, yaitu mendorong hilirisasi pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif sebagai fondasi ekonomi baru non-ekstraktif.
Kepala Distarnak Kukar, Muhammad Taufik menyebut misi kedua tersebut memuat sejumlah program prioritas yang menjadi tumpuan pembangunan daerah. Dua di antaranya langsung terkait dengan Distarnak, yakni program Petani, Peternak, dan Nelayan Tangguh serta program Kredit Kukar Idaman Terbaik.
“Penguatan hilirisasi pertanian sudah jelas ada di misi kedua. Ada target 100 ribu petani, peternak, dan nelayan yang tangguh,” ucap Taufik, Rabu (17/9/2025).
Program Petani, Peternak, dan Nelayan Tangguh diarahkan untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan daya saing masyarakat. Sementara itu, Kredit Kukar Idaman Terbaik menjadi instrumen strategis untuk memperluas akses permodalan masyarakat kecil agar usaha mereka tumbuh berkelanjutan.
“Selain itu, ada juga program yang masuk misi keempat, yakni mendukung kawasan terintegrasi dan kawasan unggulan,” ujarnya.
Menurut Taufik, pembahasan awal kedua program tersebut sudah dilakukan, termasuk dengan mem-breakdown target 100 ribu petani, peternak, dan nelayan tangguh agar implementasinya lebih terukur. Program-program itu kini sudah diintegrasikan dalam Rencana Strategis (Renstra) Distarnak Kukar.
“Semua ini sudah kami masukkan dalam Renstra Distarnak Kukar. Hari ini kita lanjutkan pembahasan, kemarin juga sudah dibicarakan dengan Bappeda maupun internal Distarnak, untuk mengerucutkan program dedikasi misi kedua,” katanya.
Taufik menegaskan, sedikitnya ada tiga program prioritas yang menjadi fokus Distarnak dalam memperkuat sektor pertanian dan peternakan.
“Dari 17 program, paling tidak ada tiga yang sangat terkait langsung dengan Dinas Peternakan dan Pertanian,” tuturnya.
Editor: Anindita Trinoviana