Detik-detik Pikap Tabrak Petugas Kebersihan Jalan di Kaltim, Korban Kritis

SAMARINDA, iNews.id - Sebuah mobil pikap dengan nomor polisi KT 8827 MI menabrak petugas kebersihan jalan. Akibat kejadian itu, korban yang diketahui bernama Diaman ini mengalami kritis dan masih dirawat di Rumah Sakit (RS) Abdul Wahab Syarini  

Diketahui, kejadian itu terjadi di kawasan Jalan Gajah Mada, tepat di depan kantor Gubernur Kaltim, Jumat (16/9/2022) sekitar pukul 04:00 Wita.

Baca Juga

Petugas Kebersihan Jalan di Kaltim Ditabrak Pikap, Terekam CCTV

Kanit Laka Lantas Polresta Samarinda Iptu Henny mengatakan, kejadian itu berawal saat mobil pikap yang dikendarai Hadi Dwi melaju dari Jalan RM Martadinata hendak ke Jalan Gajah Mada.

Saat itu, sang sopir mengaku tidak melihat ada korban hingga menabrak korban dan sempat membuat petugas kebersihan jalan itu terseret beberapa meter.

Baca Juga

Pikap Oleng Tabrak 2 Motor dan 1 Rumah di Pantura Subang, Pemotor Luka-luka

"Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, dia (Hadi Dwi) mengaku tidak melihat jelas adanya petugas jalan di lokasi kejadian," katanya.

Kata dia, usai menabarak korban, sopir langsung membawa korban ke RS Abdul Wahab Syahrani, dengan dibantu warga sekitar yang melintas. 

Baca Juga

Mobil Pikap Tabrak Tiang di Sukaraja Bogor, Sopir Diduga Kelelahan

Meski sopir tidak kabur usai menabrak korban, sambungnya, pihaknya akan tetap menindak sopir pikap tersebut.

"Dia (sopir) tetap diproses hukum. Karena korban dibiayai oleh Jasa Raharja," ujarnya.

Baca Juga

Tepergok Angkut 1.221 Liter Biosolar, Sopir dan Pikap Diamankan ke Mapolres Lamsel

Saat ini, mobil pikap yang menabrak korban sudah diamankan di Polresta Kota Samarinda.  

Terekam CCTV

Kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Gajah Mada itu sempat terekam Closed Circuit Television (CCVT)

Dalam video, tampak terlihat mobil pikap itu menabrak korban hingga terpental.

Usai menabrak petugas kebersihan itu, sopir pikap berhenti dan menolong korban dan membawanya ke  RS Abdul Wahab Syahrani. Saat ini, korban dikabarkan masih kritis.  

Editor: Candra Setia Budi