Demolisi Bawah Air, Kemampuan Utama Prajurit Kopaska TNI AL

JAKARTA, iNews.id - Pusat Komano Pasukan Katak (Puskopaska) Koarmada menggelar kegiatan pemantapan demolisi bawah air dengan materi utama sabotase menggunakan limpad mine. Kegiatan tersebut untuk memantapkan kemampuan prajurit.

Demolisi bawah air merupakan kegiatan klasik yang menjadi kemampuan utama prajurit Kopaska. Salah satu penerapannya, pada kegiatan sabotase kapal atau obvit lawan.

Baca Juga

Pangkalan Udara Juanda Terancam, TNI AL Terjunkan Kopaska

"Kegiatan ini merupakan kesempatan bagi prajurit Kopaska dalam menggunakan limpad mine yang efektif untuk mengurangi kekuatan laut lawan melalui media bawah air," ujar Komandan Puskopaska, Laksamana Pertama (Laksma) TNI Baroyo Eko Basuki selaku Penanggungjawab kegiatan dikutip dari laman TNI, Selasa (21/3/2023).

Kegiatan ini digelar selama tujuh hari, yaitu 15-21 Maret 2023 dilaksanakan secara bertahap diawali dengan menggunakan limpad mine training di bawah air dilanjutkan dengan menggunakan limpad mine active di lapangan tembak lama Wonosari.

Baca Juga

Kelompok Tak Dikenal Serang Sorong Papua Barat Daya dan Sandera Guru, Kopaska Turun Tangan

Limpad mine yang dimiliki Kopaska merupakan jenis MDM 7 dan MDM 8 yang diledakkan dengan kendali waktu atau timer. Limpad ini terhitung efektif dan efisien. 

Cukup dioperasikan oleh dua personel yang menyelam dengan Alsel Closed Circuit dan secara senyap menempelkan limpad pada lambung bawah air kapal. 

Seandainya kapal mengetahui bahwa Limpad sudah tertempel, usaha mencabut Limpad dari lambung kapal justru akan mengaktifkan seketika fuse-nya dan menggalakkan 8 Kg TNT yang mampu merusak lambung bawah air secara signifikan.

Editor: Kurnia Illahi