get app
inews
Aa Text
Read Next : Ornamen Batak Toba, Seni Ukiran Gorga di Rumah Adat

38 Nama Rumah Adat di Indonesia, Bukti Kekayaan Budaya dan Adat Istiadat

Senin, 25 September 2023 - 15:23:00 WIB
38 Nama Rumah Adat di Indonesia, Bukti Kekayaan Budaya dan Adat Istiadat
Rumah adat Lamin dari Kalimantan Timur. (FOTO: istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Berikut akan dibahas mengenai 36 nama rumah adat di Indonesia. Artikel ini akan menambah wawasan dan pengetahuan Anda mengenai betapa kayanya kebudayaan di Tanah Air ini.

Indonesia adalah negara kaya akan keberagaman bahasa, kebudayaan, etnis, dan adat istiadat. Bukti nyata dari kekayaan budaya ini adalah rumah adat. Rumah adat menjadi bagian dari kebudayaan asli Tanah Air yang merupakan struktur bangunan tradisional yang mencerminkan warisan sejarah dan kehidupan masyarakat setempat.

Rumah adat adalah bangunan tradisional yang mencerminkan identitas, kepercayaan, dan nilai-nilai masyarakat setempat. Di seluruh Indonesia, terdapat berbagai jenis rumah adat yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.

38 Nama Rumah Adat yang Ada di Indonesia

1. Rumah Adat Lamin (Kalimantan Timur)

Rumah Lamin merupakan rumah adat di Kalimantan Timur dan telah menjadi identitas masyarakat Dayak di wilayah tersebut. Ukurannya yang besar memungkinkan banyak keluarga untuk tinggal di sana, bahkan ada yang memiliki 12 hingga 30 keluarga yang tinggal di sana. Rumah ini mampu menampung sekitar 100 orang.

2. Rumah Adat Pajang (Kalimantan Barat)

Rumah Panjang merupakan rumah adat yang ada di wilayah Kalimantan Barat khususnya bagi masyarakat Dayak. Rumah ini mencerminkan gambaran sosial kehidupan mereka dan menjadi pusat kehidupan masyarakat Dayak.

3. Rumah Adat Bubungan Tinggi (Kalimantan Selatan)

Rumah adat ini merupakan lambang Rumah Banjar dan menjadi  maskot rumah adat provinsi Kalimantan Selatan. Dahulu Rumah Bubungan Tinggi merupakan pusat Keraton Banjar yang menjadi istana tempat tinggal raja yang disebut Dalam Sirap.

4. Rumah Adat Betang (Kalimantan Tengah)

Rumah Betang merupakan rumah adat  masyarakat Kalimantan Tengah. Rumah adat ini memiliki desain mirip dengan rumah panjang yang ada di Kalimantan Barat. Perbedaan yang paling menonjol dari keduanya adalah Rumah Betang memiliki ukuran dan bentuk yang lebih besar dibandingkan Rumah Panjang  yang luasnya lebih luas.

5. Rumah Adat Baloy (Kalimantan Utara)

Rumah adat yang terkenal di Kalimantan Utara bernama Rumah Baloy yang merupakan hasil arsitektur dan seni budaya suku Tidung. Meski menggunakan tiang-tiang besar di bagian bawah, namun bentuk  rumah adat ini terlihat lebih modern dan modis.

6. Rumah Adat Krong Bade (Aceh)

Secara umum rumah ini berbentuk persegi panjang, memanjang dari timur ke barat, dan beratap jerami. Rumah adat ini memiliki tangga di depannya untuk  masuk. Saat ini rumah-rumah tersebut sudah jarang digunakan karena sebagian besar masyarakat Aceh lebih memilih tinggal di rumah modern karena biaya pembangunannya lebih murah dan perawatannya lebih ekonomis.

7. Rumah Adat Bolon (Sumatera Utara)

Rumah Adat Bolon  merupakan rumah adat suku Batak. Rumah adat Bolon berbentuk rumah panggung, bagian bawahnya digunakan untuk beternak hewan. Tiang-tiang rumah terbuat dari kayu, dinding dari anyaman bambu, lantai dari papan, dan atap dari ijuk atau jerami. Rumah ini terdiri dari 4 ruangan yaitu: Jabu Bong (ruang kepala keluarga), Jabu Soding (kamar anak perempuan), Jabu Suhat (kamar anak laki-laki) dan tampar piring (ruang tamu).

8. Rumah Adat Gadang (Sumatera Barat)

Rumah Adat gadang atau rumah godang adalah rumah adat Minangkabau yang hingga kini masih banyak ditemui di Provinsi Sumatera Barat. Bentuknya persegi panjang, membesar ke atas seperti trapesium terbalik, dengan atap melengkung tajam yang dihiasi bagian runcing seperti tanduk kerbau di kanan kiri.

9. Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar (Riau)

Rumah adat Selaso jatuh kembar khas Riau menjadi tempat berlangsungnya pertemuan dan kegiatan masyarakat. Artinya ini bukan  tempat tinggal pribadi layaknya rumah. Fungsi utama dari bangunan ini adalah sering digunakan untuk acara-acara adat setempat, seperti diskusi, penobatan pemimpin adat dan upacara adat, namun saat ini sudah tergantikan dengan masjid atau lokasi lainnya.

10. Rumah Adat Atap Limas Potong (Kepulauan Riau)

Rumah Potong Limas adalah salah satu dari tiga jenis bangunan tempat tinggal masyarakat Melayu. Istilah ‘Potong Limas’ berasal dari bentuk atapnya yang berbentuk limas dengan dua puncak. Rumah Potong Limas seringkali dihuni oleh pejabat kerajaan.

11. Rumah Adat Rakit Limas (Bangka Belitung)

Rumah Adat Rakit Limas mempunyai aksen dan arsitektur yang hampir mirip dengan Rumah Limas. Hal tersebut dikarenakan kedua rumah adat ini masih berada di satu wilayah yaitu Pulau Sumatera. Kawasan tersebut merupakan sebuah pulau yang menghadirkan keistimewaan dengan menambahkan aksen rakit pada desain rumah tradisional. Yang menonjol dari rakit ini adalah keunikan dan ciri khas rumah tradisional Rakit Limas.

12. Rumah Adat Bubungan Lima (Bengkulu)

Rumah Bubungan Lima merupakan rumah adat khas provinsi Bengkulu yang berbentuk rumah panggung dengan banyak tiang penyangga. Sering digunakan untuk acara adat masyarakat Bengkulu. Untuk memasuki rumah adat ini harus menaiki tangga dengan jumlah anak tangga ganjil sesuai dengan kepercayaan  masyarakat Bengkulu.

13. Rumah Adat Panggung Kajang Leko (Jambi)

Rumah Panggung Kajang Lako merupakan rumah adat yang ada di wilayah Jambi. Rumah ini masih mempertahankan corak tradisional turun temurun nenek moyang  Jambi baik luar maupun dalam. Selain sebagai tempat tinggal, rumah ini juga dibangun dengan mempertimbangkan fungsi sosial  budaya masyarakat Jambi.

14. Rumah Adat Nuwo Sesat (Lampung)

Nuwo Sesat, rumah tradisional asal Provinsi Lampung ini berfungsi sebagai tempat pertemuan adat untuk pepung adat (Musyawarah) bagi purwatin (Penyimbang). Juga dikenal sebagai Balai Agung, bagian-bagian rumah ini meliputi Anjungan (serambi untuk pertemuan kecil), Pusiban (ruang musyawarah resmi), Tetabuhan (ruangan untuk alat musik tradisional), ruang gajah merem (tempat istirahat penyimbang), dan ijan geladak (tangga masuk dengan atap). Atap rumah adat ini disebut rurung agung.

15. Rumah Adat Limas (Sumatera Selatan)

Rumah adat ini mempunyai gaya rumah panggung, yang  mana perbedaan antara rumah panggung ini dengan rumah panggung lainnya terletak pada arsiteknya. Rumah adat Limas memiliki arsitektur yang sederhana  dengan luas yang tidak terlalu besar serta memiliki teras-teras kecil di bagian depan dan samping.

16. Rumah Adat Baduy (Banten)

Rumah Adat Badui adalah rumah adat  suku Baduy di  Kabupaten Lebak, Banten yang biasa dikenal dengan nama Julang Ngapak. Bentuknya menyerupai rumah panggung dan terbuat dari bambu. Rumah adat ini mencerminkan kesederhanaan masyarakatnya serta mempunyai fungsi perlindungan dan kenyamanan.

17. Rumah Adat Kebaya (DKI Jakarta)

Rumah Kebaya merupakan rumah adat suku Betawi  dinamakan demikian karena bentuk atapnya yang menyerupai lipatan kebaya jika dilihat dari samping. Fakta menarik lainnya adalah rumah ini terbagi menjadi dua  bagian fungsional yang berbeda.

18. Rumah Adat Sunda (Jawa Barat)

Rumah adat di provinsi Jawa Barat sering disebut rumah Sunda. Rumah adat Sunda ini berbentuk seperti rumah panggung namun tidak terlalu tinggi. Di depan rumah adat Sunda terdapat golodog, sejenis tangga yang digunakan sebagai sarana keluar masuk rumah.

19. Rumah Adat Joglo (Jawa Tengah)

Rumah Adat Jawa (Joglo) merupakan rumah adat yang dikenal dalam kebudayaan Jawa. Jenisnya dibagi berdasarkan wilayah dan desain arsitektur. Atapnya biasanya berdinding kayu, bagian penyangga bawahnya berupa dinding dan lantai bata.

20. Rumah Adat Bangsal Kencono (DI Yogyakarta)

Rumah Kencono Bangsal  dulunya merupakan kediaman raja dan bangsawan  Jawa. Rumah adat ini biasanya terletak di tengah-tengah istana kerajaan, dengan banyak ruangan yang memuat simbol filosofis tersendiri yang diambil dari alam semesta, perilaku manusia, dan berbagai kehidupan yang ada di sana.

21. Rumah Joglo Situbondo (Jawa Timur)

Rumah adat Jawa Timur mempunyai bentuk yang mirip dan disebut Joglo Situbondo. Uniknya, rumah ini  banyak ditemukan di Ponorogo. Rumah ini terdiri dari bagian depan (pendopo), ruang tengah dan belakang (dapur dan kamar tidur). Ciri khas Joglo Situbondo adalah ukiran pada pintu rumah yang dipercaya dapat melindungi penghuninya dari malapetaka.

22. Rumah Adat Dulohupa (Gorontalo)

Masyarakat Gorontalo menyebutnya Yiladia Dulohupa Lo Ulipu Hulondhalo. Dulohupa berbentuk rumah panggung dengan badan terbuat dari papan dan atap ciri khas daerah Gorontalo. Hiasan rumah ini berupa tiang-tiang kayu dan terdapat dua buah tangga tradisional “Tolitihu” di sisi kanan dan kiri rumah.

23. Rumah Adat Boyang (Sulawesi Barat)

Rumah Boyang merupakan rumah adat unik di provinsi Sulawesi Barat, terbuat dari bahan kayu dengan  arsitektur  panggung yang ditopang oleh tiang-tiang. Rumah ini merupakan tempat tinggal adat suku Mandar, suku asli Sulawesi Barat.

24. Rumah Adat Souraja (Sulawesi Tengah)

Rumah adat ini berfungsi sebagai tempat tinggal keluarga kerajaan dan menjadi pusat pemerintahan kerajaan. Sebagai istana Raja Palu, bangunan ini merupakan  peninggalan Kerajaan Palu yang kepemilikannya selalu berpindah-pindah dari generasi ke generasi.

25. Rumah Adat Walewangko (Sulawesi Utara)

Rumah Walewangko merupakan rumah adat yang ada di wilayah Minahasa, provinsi Sulawesi Utara. Sebelumnya masyarakat Minahasa mulai mengenal rumah adat pada masa pemerintahan raja pertama Manado, Muntu Untu. Pada masa itu, masyarakat menggunakan alat pertukangan untuk mengambil kayu untuk dijadikan bahan pembuatan rumah adat yang bentuk fisiknya berupa dua tiang yang tidak disambung. 

26. Rumah Adat Buton Sulawesi Tenggara

Di antara berbagai jenis seni konstruksi,  Rumah Adat Buton sangat unik karena rumah adat ini terdiri dari empat lantai dan hanya menggunakan pengait kayu, tanpa patok atau paku. Semua itu menunjukkan bahwa masyarakat Provinsi Sulawesi di Sumatera Tenggara mempunyai keterampilan konstruksi yang luar biasa.
 
27. Rumah Adat Tongkonan (Sulawesi Selatan)

Arsitekturnya yang khas dari rumah adat ini adalah memiliki struktur bawah, tengah, dan atas yang estetis. Tongkonan sudah tidak berpenghuni lagi  karena masing-masing keluarga  membangun rumahnya sendiri. Rumah adat ini diukir dan diberi makna, menunjukkan tingginya status sosial pemiliknya.

28. Rumah Adat Gapura Candi Bentar (Bali)

Rumah Adat Gapura Candi Bentar merupakan rumah adat Bali yang masih berkaitan dengan budaya Hindu. Melalui desain rumah adat ini terlihat  jelas bahwa budaya dan adat istiadat masyarakat Bali sangat dihormati.

29. Rumah Adat Musalaki (Nusa Tenggara Timur)

Rumah ini merupakan lambang provinsi Nusa Tenggara Timur dan menjadi tempat tinggal khusus para pemimpin suku dari beberapa suku di wilayah tersebut. Mayoritas desain bangunan pemerintahan seperti kelurahan, kecamatan dan kabupaten  Nusa Tenggara Timur  mengadopsi konsep rumah Musalaki dan beberapa kawasan sudah dihuni masyarakat umum. 

30. Rumah Adat Dalam Loka (NTB)

Rumah Adat Dalam Loka pada awalnya dirancang sebagai tempat tinggal raja-raja Sumbawa dengan pengaruh budaya Islam yang kuat pada masa itu, sehingga hampir seluruh aspek adat istiadat dan suku masyarakat Sumbawa tercermin melalui nilai-nilai Syariah Islam.

31. Rumah Adat Baileo (Maluku Tengah)

Baileo adalah sebutan untuk rumah tradisional orang Maluku. Salah satu wilayah dimana bangunan ini masih terpelihara dengan baik adalah di Kecamatan Saparua Kabupaten Maluku Tengah. Rumah baileo tidak digunakan sebagai tempat tinggal, melainkan hanya untuk menyelenggarakan acara adat atau keagamaan. 

32. Rumah Adat Sasadu (Maluku Utara)

Sasadu merupakan rumah adat suku  Sahu di Halmahera Barat. Di rumah ini masyarakat adat Sahu sering berkumpul untuk pertemuan, ritual adat dan penyambutan tamu. Sasadu biasanya dibangun di  tengah desa sehingga mudah dijangkau oleh warga dari seluruh penjuru desa.

33. Rumah Adat Kariwari (Papua)

Berbeda dengan rumah adat Papua lainnya, rumah Kariwari berbentuk limas segi delapan dan terbuat dari bambu, kayu besi, dan daun sagu hutan. Rumah ini memiliki dua lantai dan tiga ruangan dengan fungsi berbeda.

34. Rumah Adat Mod Aki Aksa (Papua Barat)

Rumah Adat Mod Aki Aksa atau Rumah Kaki Seribu merupakan rumah adat suku Arfak yang berada di Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Rumah ini mempunyai banyak tiang mirip kelabang di bawahnya, dan atapnya terbuat dari  jerami atau daun lontar. Tiang kayu yang tinggi dan pendek memberikan perlindungan dari musuh dan ancaman ilmu hitam.

35. Rumah Adat Honai (Papua Pegunungan Tengah)

Rumah Honai merupakan rumah adat suku Dani yang berada di Dataran Tinggi Tengah Papua dan Papua Tengah. Rumah ini dirancang sederhana agar hangat dan mudah untuk dipindahkan. Ada tiga jenis rumah honai yakni khusus untuk laki-laki, khusus untuk wanita, dan khusus untuk hewan.

36. Rumah Adat Jew (Papua Selatan)

Rumah ini merupakan rumah panggung berbentuk persegi panjang dengan dinding dan atap terbuat dari anyaman daun pohon sagu atau nipah. Rumah Jew digunakan khusus untuk berkumpulnya laki-laki bujang, dan wanita serta anak-anak di bawah 10 tahun tidak diizinkan masuk.

37. Rumah Adat Karapao (Papua Tengah)

Suku Kamoro mempunyai rumah adat bernama Karapao yang berfungsi sebagai tempat pendidikan orang dewasa bagi anak-anak atau remaja, laki-laki dan perempuan. Rumah ini terletak di sekitar Desa Atuka, Kecamatan Mimika Timur, Kabupaten Mimika.

38. Rumah Adat Kambik (Papua Barat Daya)

Rumah Kambik merupakan rumah adat suku Moi yang berfungsi sebagai sekolah adat  anak-anak suku Moi di barat daya Papua. Di  Rumah Kambik, anak-anak dididik tentang alam dan berbagai keterampilan profesional seperti kesehatan, pengobatan tradisional, pertanian, sosial, adat istiadat, berburu, perang, dan lain-lain.

Itulah 38 nama rumah adat yang ada di Indonesia beserta penjelasannya. Semoga bermanfaat. 

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut