KUTAI KARTANEGARA, iNews.id – Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rendi Solihin menegaskan dua fokus utama Pemerintah Kabupaten Kukar pada 2026 mendatang, peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pemerataan akses air bersih bagi masyarakat. Hal itu disampaikannya seusai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Kukar, Jumat (8/11/2025).
Menurut Rendi, langkah efisiensi yang tengah dijalankan pemerintah tidak boleh menjadi hambatan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Dia menilai, penguatan PAD merupakan kunci utama menjaga ketahanan fiskal Kukar di tengah menurunnya penerimaan dari sektor lain.
“Insting untuk meningkatkan PAD itu harus menyala. Semua pihak, termasuk perusahaan daerah, harus punya semangat yang sama untuk mendorong pendapatan daerah,” ujarnya.
Saat ini, kontribusi PAD Kukar masih berada di kisaran 10,03 persen. Pemerintah menargetkan peningkatan bertahap hingga 15 persen dalam beberapa tahun ke depan, melalui sinergi antar-organisasi perangkat daerah dan perusahaan daerah (Perusda).
Selain penguatan ekonomi, Rendi menegaskan pentingnya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Air bersih, kata dia, menjadi prioritas utama sebelum melaksanakan pembangunan fisik lainnya.
“Air itu yang utama. Kebutuhan dasar harus dipenuhi dulu sebelum membangun yang lain,” tuturnya.
Pemerintah Kabupaten Kukar telah menugaskan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) bersama PDAM Tirta Mahakam untuk memperluas jangkauan layanan, terutama di wilayah yang belum tersambung jaringan Bendang Raya. Pemkab juga menyiapkan tambahan dukungan anggaran agar proyek tersebut berjalan optimal.
Rendi turut menyoroti dampak efisiensi APBD terhadap perputaran ekonomi daerah. Dia mengungkapkan, jumlah uang yang beredar di Kukar kini hanya sekitar Rp6 triliun, turun dari Rp12 triliun sebelumnya. Kondisi itu berpengaruh terhadap daya beli masyarakat dan tekanan inflasi.
“Kami rutin berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri setiap pekan untuk memastikan inflasi tetap terkendali. Harapan kami, optimalisasi PAD dan penguatan ekonomi lokal bisa kembali menggerakkan perputaran uang di Kukar,” katanya.
Rendi menambahkan, seluruh langkah tersebut menjadi bagian dari strategi besar pemerintah dalam menjaga keseimbangan antara efisiensi anggaran dan keberlanjutan pembangunan.
“Tantangan kita berat, tapi dengan kerja bersama, semuanya bisa kita atasi,” ujarnya.
Editor : Rizqa Leony Putri
Artikel Terkait