Suasana ritual potong babi dan ayam ormas adat dayak saat demo meminta polisi tangkap Edy Mulyadi. (Foto: iNews/Maskaryadiansyah)

SAMARINDA, iNews.id - Ratusan masyarakat adat Dayak Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara menggelar aksi damai di persimpangan Lembuswana, Kota Samarinda, Selasa (25/1/2022). Mereka juga mengadakan ritual potong babi dan ayam sebagai ungkapan amarah atas ucapan Edy Mulyadi.

Dalam orasinya, masyarakat dari ormas adat meminta polisi menangkap Edi Mulyadi. Dia dinilai telah menghina masyarakat Kalimantan melalui ucapannya yang viral di media sosial.

"Kami gelar ritual potong babi dan ayam. Ini artinya kami kami sudah marah. Masyarakat marah, leluhur marah. Kami marah dan tersinggung dengan ucapan Edy Mulyadi," ujar Ketua Lembaga Adat Dayak Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara Vendi Meru, Selasa (25/1/2022).

Menurutnya, baik masyarakat Muslim maupun non-Muslim tersinggung dengan ucapan Edi Mulyadi menyebut Kalimantan tempat jin buang anak. Polisi harus segera menangkapnya sehingga masalah ini tidak berlarut-larut.

Vendi mengatakan, suku dayak sangat sakral dan memiliki 288 etnis dan sub sukunya mencapai 400 yang tersebar di seluruh tanah Kalimantan. Karena itu pernyataan Edi Mulyadi telah melukai seluruh warga adat di Pulau Kalimantan.

Selain itu, dia juga mengutarakan dukungan kepada pemerintah pusat terkait pemindahan ibu kota dari ke Kaltim. Mereka menilai pemindahan ini merupakan langkah tepat agar pembangunan di wilayah timur Indonesia merata.

"Tentu saja kami sangat mendukung dengan adanya ibu kota negara baru di Kaltim," katanya.

Selain melakukan aksi demonstran, ormas adat dayak ini juga menggelar tarian yang memperlihatkan kemajemukan masyarakat. Sebab warga suku dayak sangat menjunjung tinggi toleransi dan keberagaman.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network