Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) teranyar TNI AL, KRI Bung Karno-369. (Foto: Antara).

JAKARTA, iNews.id - Tugas pokok Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) teranyar TNI AL, KRI Bung Karno-369, untuk peperangan permukaan dan peperangan antiserangan udara. Kapal perang tersebut memiliki persenjataan lebih lengkap dari pendahaulunya.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan, pendahulu KRI Bungkarno-369, yaitu KRI Barakuda-633.

“Jadi, nanti dilengkapi peluru kendali, baik surface-to-surface missile untuk antipermukaan kemudian meriamnya juga diganti dengan kaliber yang lebih besar dan dilengkapi dengan surface-to-air missile untuk antiudara,” ujar Muhammad Ali saat konferensi pers usai peresmian KRI Bung Karno-369 di Dermaga Mako Kolinlamil, Jakarta, Kamis (2/6/2023).

Dia menjelaskan, beberapa tipe senjata yang akan memperkuat KRI Bung Karno-369, di antaranya satu Meriam Leonardo 40 mm, dua senapan mesin berat 20 mm dan dua peluncur rudal permukaan ke udara, torpedo serta sonar.

Selain itu, kata dia juga akan dilengkapi dengan perangkat untuk membawa helikopter Panther dan helideck -tempat mendarat helikopter — yang mirip seperti di KRI Bung Tomo-357.

Dia menyampaikan, juga mempertimbangkan perlunya melengkapi persenjataan KRI Bung Karno-369 untuk ancaman serangan di bawah permukaan air.

“Nanti kami lihat peruntukkannya, apakah memang perlu, karena beberapa tugas korvet yang spesifik untuk hanya peperangan antikapal permukaan, dan antiudara saja, dan ada khusus untuk multi-purpose sampai dengan peperangan antikapal selam,” katanya.

Menurutnya, KRI Bung Karno-369 juga diperkuat dengan sistem komunikasi yang lengkap. “Jadi, dia bisa berhubungan dengan semua, baik itu dengan pesawat, dengan kapal, maupun dengan kapal selam,” ucapnya.

Namun, kata dia selama masa damai, KRI itu juga digunakan sebagai kapal kepresidenan. “Dalam kondisi damai, ini lebih diperuntukkan untuk kapal kepresidenan, tetapi apabila situasi mendesak, bisa saja digunakan untuk keperluan kombatan, full mission untuk tempur,” katanya.

KRI Bung Karno-369 merupakan kapal perang yang dibuat di Batam, Kepulauan Riau oleh perusahaan dalam negeri PT Karimun Anugrah Sejati. Proses pembuatan kapal menghabiskan waktu selama 1 tahun, terhitung sejak masa pemesanan pada 21 Juni 2022.

Dalam masa pembuatan selama 12 bulan itu, produsen kapal tidak hanya mampu membuat KRI, tetapi juga merampungkan uji sea acceptance test (SAT), harbour acceptance test (HAT), FFBNW (fit for but not with), sampai delivery (pengiriman) dari galangan kapal di Batam menuju Jakarta.

KRI Bung Karno, yang panjangnya 73 meter, lebar 12 meter, dan tinggi 5 meter, memiliki bobot 650 ton. Kapal perang itu, yang diawaki oleh 55 personel, mampu berlayar dengan kecepatan 22 knot, sampai kecepatan maksimalnya 24 knot.


Editor : Kurnia Illahi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network