SAMARINDA, iNews.id - Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Bambang Susantono dan Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe berkunjung ke rumah pribadi Gubernur KaltimIsran Noor di Jalan Adipura 21 Sungai Kunjang, Samarinda, Jumat (15/4/2022). Tampak dalam pertemuan tersebut Kepala Otorita IKN dan Gubernur Kaltim saling lempar candaan.
"Mohon maaf menganggu jadwal istirahat Pak Gubernur. Kami sowan untuk koordinasi yang lebih baik," ujar Bambang Susantono saat membuka obrolan dengan Gubernur Kaltim, dikutip dari akun Instagram Pemprov Kaltim @pemprov_kaltim, Sabtu (16/4/2022).
Gubernur Isran Noor yang tampak santai mengenakan batik sore tadi langsung menjawab.
"Kalo Pak Menteri yang minta, saya harus siap. Saya sekalian lapor ini dengan Pak Menteri," jawab Gubernur.
"Siapa menterinya Pak?" balas Bambang disambut tawa para tamu hadir.
Namun, Gubernur Isran Noor pun tak mau kalah.
"UU IKN mengatur Kepala Otorita setingkat menteri," sahut Isran.
Bambang Susantono masih menyimpan satu amunisi untuk membalas.
"Kalau saya setingkat menteri atau gubernur, maka Pak Isran adalah Gubernur Jenderal. Sebab itu kami berdua harus sowan ke Pak Gubernur," canda Bambang Susantono.
Gubernur Isran pun tersenyum dan tak membalas lagi. Pertemuan yang berlangsung sangat akrab dan cair selama 1,5 jam itu.
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono melaporkan bahwa mulai minggu depan mereka akan segera bekerja dengan tim transisi.
Pasalnya, Otorita IKN sudah harus melakukan proses atau tahapan mulai persiapan, pembangunan, pemindahan hingga penyelenggaraan pemerintahan.
"Setelah adanya tim transisi tersebut, maka seluruh satgas kementerian dan lembaga akan melebur di sana. Kami akan bekerja bersama-sama," ungkapnya.
Saat ini, pihaknya masih menunggu dua Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) dan 4 Rancangan Peraturan Presiden (Perpres).
RPP itu khusus tentang kewenangan Otorita IKN dan pendanaan Otorita IKN. Sedangkan Rancangan Perpres di antaranya terkait struktur organisasi IKN dan lahan IKN.
Gubernur Kaltim Isran Noor menegaskan dukungan Kaltim untuk IKN.
"Pembangunan IKN harus sudah kita mulai. Sebab kalau kita tidak mulai, kita tidak akan tahu masalahnya," tegas Isran.
Namun Isran mengingatkan agar keberadaan pohon di wilayah IKN Nusantara tetap dijaga. Menurutnya IKN harus dibangun menjadi forest city dan smart city, serta tetap ramah lingkungan. Pasalnya IKN bukan hanya untuk Kaltim, tetapi untuk Indonesia dan bangsa-bangsa di dunia.
"Jangan sampai lebih unggul bangunan dari pada pohon. Kementerian jauh-jauh aja. Jangan kumpul-kumpul Istana Negara dan Sekretariat Presiden. Yang utama saja yang dekat seperti MK dan parlemen. Selebihnya tanami pohon," tandasnya lagi.
Editor : Dita Angga Rusiana
Artikel Terkait