SAMARINDA, iNews.id - Sedikitnya ada sembilan nama perwira tinggi TNI Angkatan Laut (AL) berpangkat bintang tiga atau Laksamana Madya berpotensi menjabat Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) baru menggantikan Laksamana TNI Yudo Margono. Lima di antaranya pernah bertugas di ring 1 Kepresidenan.
Pengamat militer Anton Aliabbas dari Universitas Pertahanan (Unhan) mengatakan, meski belum diketahui siapa yang akan menggantikan Yudo Margono, namun secara normatif, perwira tinggi berpangkat Laksamana Madya berpeluang untuk dipromosikan menjadi KSAL.
"Dan jika melihat rekam jejak penugasan selama ini, kesembilan perwira tinggi TNI AL mayoritas telah memiliki ragam penugasan, termasuk memimpin satuan operasi/tempur," ujar Anton di Jakarta, Rabu (30/11/2022).
Dia mengungkapkan, sembilan nama itu, Sekjen Dewan Ketahanan Nasional Laksamana Madya TNI Harjo Susmoro (AAL 1987) dengan sisa usia pensiun normatif tiga bulan, Kepala Bakamla Laksamana Madya TNI Aan Kurnia (AAL 1987) sisa usia pensiun normatif delapan bulan dan Irjen TNI Letjen TNI (Mar) Bambang Suswantono (AAL 1987) sisa usia pensiun normatif delapan bulan.
Kemudian, Wakasal Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono (AAL 1988) sisa usia pensiun normatif 11 bulan dan Rektor Unhan Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian (AAL 1988) sisa usia pensiun normatif 11 bulan.
Selain itu, Komandan Pushidrosal Laksamana Madya TNI Nurhidayat (AAL 1988) sisa usia pensiun normatif 13 bulan, Pangkoarmada Laksamana Madya TNI Herru Kusmanto (AAL 1988) sisa usia pensiun normatif 16 bulan, Komandan Kodiklatal Letnan Jenderal TNI (Mar) Suhartono (AAL 1988) sisa usia pensiun normatif 14 bulan serta Pangkogabwilhan I Laksamana Madya TNI Muhammad Ali (AAL 1989) sisa usia pensiun normatif lebih dari 24 bulan.
Dia menyampaikan, dari sembilan nama itu, lima nama di antaranya pernah bertugas di ring-1 kepresidenan. Mereka, yaitu Bambang Suswantono dan Suhartono sama-sama pernah tercatat sebagai Komandan Paspampres (Danpaspampres) era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kemudian, kata dia Herru Kusumastanto dan Muhammad Ali juga tercatat pernah bertugas sebagai ajudan era Wakil Presiden Boediono. Sedangkan Amarulla Octavian, lanjut dia pernah menjabat posisi ajudan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurutnya, kepastian siapa yang akan menjabat KSAL menggantikan Yudo Margono ditentukan oleh Jokowi selaku pemegang hak prerogatif.
"Apakah akan memilih sosok yang pernah bekerja sama, mengikuti kecenderungan riwayat penugasan atau memilih sosok yang memiliki sisa usia pensiun yang panjang? Atau Jokowi akan memilih sosok yang saat ini sedang bekerja langsung di bawah struktur kendalinya?" ucapnya.
Dia menjelaskan, bursa kandidat ini bisa bertambah jika dalam waktu dekat, Jokowi mempromosikan perwira tinggi berpangkat Laksamana Muda untuk menduduki jabatan bintang tiga.
"Apalagi, kecenderungan penunjukan Kasal di era reformasi bukanlah suatu pakem yang mengikat untuk ditaati ataupun diikuti," katanya.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait